Kenali Nyeri Leher dan Otot Saat Work From Home dan Penanganannya
Nyeri leher paling banyak disebabkan oleh pergerakan yang kurang tepat pada tubuh. Misalnya dari cara tidur, bekerja, dan olahraga.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nyeri pada leher dan pundak sering terjadi pada pekerja. Namun, sejak pandemi, frekuensi orang yang terkena nyeri pada leher dan meningkat cukup banyak.
Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis syaraf dr M Iqbal Sp S. Ia mengatakan ada kenaikan orang terkena nyeri dan otot, terutama pekerja kantor antara 17,7 persen sampai 63 persen.
"Biasanya mengeluhkan nyeri, pegel, tidak nyaman, seperti migrain, seperti vertigo. Padahal penyebabnya adalah nyeri pundak. Ada yang ngeluh tangan gak enak sebelah," ungkapnya pada kanal YouTube Halo Awal Bros, dikutip Tribunnews, Sabtu (25/9/2021).
Menurut dr Iqbal, nyeri leher paling banyak disebabkan oleh pergerakan yang kurang tepat pada tubuh. Misalnya dari cara tidur, bekerja, dan olahraga.
"Terutama pekerja di zaman WFH, tempat tidur jadi lokasi semua aktivitas. Bisa buat bersantai, bekerja dan nonton di tempat tidur," katanya lagi.
Baca juga: Teknologi Terkini untuk Penanganan Nyeri Tulang Belakang
Bahkan kini, tidak hanya pekerja kantor, rasa nyeri juga dirasakan oleh anak-anak sekolah. Hal ini dikarenakan banyak melakukan pembelajaran secara daring. Sehingga lebih banyak diam dan duduk.
Baca juga: 9 Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Kesehatan, Dapat Meredakan Batuk hingga Meringankan Nyeri Sendi
Di sisi lain, kebiasaan tidur atau duduk dengan posisi yang kurang tepat dapat memengaruhi kondisi tulang.
"Misal duduk di sofa, miring, itu dapat memengaruhi kelengkungan tubuh belakang. Kalau sudah berubah bentuknya, sudah pasti penekanan dan penyempitan syaraf yang menimbulkan nyeri," katanya lagi.
Baca juga: Jika Tak Mendesak, Dokter Sarankan Jangan Minum Obat Pereda Nyeri Usai Suntik Vaksin Covid-19
Namun jangan khawatir, gangguan pada leher ini sebenarnya dapat sembuh sendiri. Justru dapat memberikan dampak yang mengkhawatirkan jika diatasi sendiri.
"Dia sebenarnya bisa sembuh sendiri, membenarkan posisi benar sendiri. Justru diurut, seperti itu menyebabkan trauma," paparnya.
Untuk mencegah terjadinya nyeri dan otot, kata dr Iqbal bisa dengan melakukan peregangan ringan. Pergerakan ringan bertujuan agar fungsi sendi dan otot tidak mengalami kram dan kekakuan.