Kenali Bahaya Malaria, “Hantu” yang Mengancam Para Atlet di PON XX Papua
Papua tercatat sebagai salah satu daerah dengan prevalensi kasus malaria tertinggi. Papua menyumbang 75 hingga 80 persen kasus Malaria di Indonesia
TRIBUNNEWS.COM – Tahun ini, perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX digelar di Papua. Berbeda dengan gelaran sebelumnya, PON XX Papua berlangsung di tengah suasana pandemi Covid-19 dan digelar dengan protokol kesehatan ketat.
Namun, Covid-19 bukan satu-satunya penyakit yang harus diwaspadai. Masih ada satu momok menakutkan yang mengancam kesehatan setiap atlet dan pengunjung lainnya yang menginjakkan kaki di Papua, yakni malaria.
Melansir Tribun Papua, kamis (12/8/2021), Papua tercatat sebagai salah satu daerah dengan prevalensi kasus malaria tertinggi. Papua menyumbang 75 hingga 80 persen kasus Malaria di Indonesia.
Berdasarkan data yang dilansir Kompas, keseluruhan kasus Malaria tahun 2019 di Indonesia sebanyak 250.644 kasus, di mana Papua jadi provinsi dengan kasus tertinggi, yakni 216.380 kasus.
Kenali bahaya malaria lebih dekat
Mengutip malaria.id, penyakit ini telah lama menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan ke manusia lewat gigitan nyamuk betina Anopheles.
Gejala malaria timbul sekitar 10-15 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi parasit Plasmodium. Gejalanya muncul lewat tiga tahap selama 6-12 jam, antara lain demam, sakit kepala, menggigil, kemudian lemas dan berkeringat sebelum suhu tubuh kembali normal.
Celakanya, jika dalam 24 jam tak ada penanganan medis, dengan cepat gejala akan menjadi penyakit kronis yang berpotensi komplikasi dan berujung pada kematian.
Bagaimana malaria membunuh manusia? Jika terlambat ditangani atau pemberian obat antimalaria tidak berpengaruh signifikan, malaria dapat berkembang menjadi anemia berat, hipoglikemia. kerusakan organ, hingga penurunan kesadaran (cerebral malaria). Semua komplikasi di atas berakibat fatal.
Dukungan pemerintah tangani malaria di Papua
Untuk itu, menyambut PON XX Papua, pencegahan penularan malaria harus digalakkan, mengingat Papua dan Papua Barat adalah provinsi dengan endemis malaria tertinggi.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (27/9/2021), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan di Papua sudah melakukan fogging untuk melakukan antisipasi penyakit malaria.
“Dalam dua minggu terakhir ini Kemenkes bekerja sama dengan Dinkes Papua sudah melakukan fogging ke seluruh venue tempat pertandingan PON dan juga tempat tinggal atlet,” kata Budi.
Namun, tak hanya pemerintah, penanganan malaria juga harus didukung oleh masyarakat luas untuk mendukung kelancaran PON XX Papua yang akan berlangsung pada 2 Oktober 2021
Lindungi diri dan orang tercinta dari gigitan nyamuk
Selain itu, Anda juga dapat mencegah penularan penyakit mematikan ini terhadap diri sendiri dan keluarga, terutama jika Anda mengunjungi wilayah endemis malaria seperti Provinsi Papua dan Papua Barat.
Setelah mengenali bahaya malaria, ada beberapa hal yang dapat mencegah penularan malaria.
Cara pertama adalah membatasi aktivitas di luar, terutama pada malam hari. Penyakit malaria yang dibawa nyamuk Anopheles rentan menyebar pada mulai menjelang malam, yakni sekitar pukul 18.00 hingga pagi menjelang.
Selanjutnya, Anda juga dapat melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk, misalnya dengan menutup kulit dengan baju berlengan panjang dan celana panjang, tidur dengan tempat tidur berkelambu, dan menggunakan losion anti nyamuk, seperti Soffell. Perlu diketahui, Soffell hadir sebagai Official Partner Penolak Nyamuk PON XX Papua 2021.
Soffell sangat antusias dalam penyelenggaraan PON XX Papua dan peduli terhadap perlindungan kesehatan para atlet yang bertanding. “Kami antusias sekali karena ini menjadi salah satu ajang lahirnya atlet atlet besar nantinya, tetapi kita harus jaga mereka terhindar dari bahaya penyakit gigitan nyamuk maka Soffell menjadi partner siaga penolak nyamuk untuk para atlet.” Ujar Ita Karo Karo, Head of Marketing Enesis Group.
Salah satu losion anti nyamuk yang direkomendasikan adalah Soffell Alamia. Losion yang ramah keluarga ini adalah produk penolak nyamuk yang terbuat dari ekstrak daun Cymbopogon yang terasa lembut di kulit, tidak panas dan tidak lengket, dan dapat digunakan pada kulit sensitif serta anak-anak berusia di atas 7 tahun.
Soffell Alamia juga hadir dalam kemasan spray dengan dua varian, Mint Geranium dan Yuzu Tea Fresh. Mengandung bahan aktif DEET 13% yang aman di kulit.
Soffell adalah penolak nyamuk nomor 1 di Indonesia yang melindungi dari gigitan nyamuk pada saat beraktivitas di dalam maupun luar rumah, serta saat tidur di malam hari. Cukup sekali oles atau semprot Soffell Alamia ampuh untuk menolak nyamuk hingga 8 jam.
Perlindungan ekstra dengan aerosol anti nyamuk
Di samping menggunakan losion anti nyamuk, produk aerosol juga dapat menjadi pilihan untuk memberikan perlindungan ekstra.
Salah satu produk aerosol anti nyamuk terbaik adalah ForceMagic, produk Aerosol 2in1 penolak nyamuk yang ampuh membunuh nyamuk hingga 100%.
Sebagai bentuk perlindungan dari bahaya gigitan nyamuk Anopheles betina, ForceMagic memiliki formula synergist yang langsung menyerang sistem saraf nyamuk, minyak eukaliptus untuk menolak nyamuk, serta bahan aktif synthetic pyrethroid (transflutrin dan permethrin) dari ekstrak bunga krisantemum yang memberikan perlindungan lebih sekaligus ramah lingkungan.
ForceMagic hadir dalam varian baru, yakni ForceMagic 2in1 POP Art, yang efektif melumpuhkan nyamuk dan serangga dengan tepat sasaran karena dapat menyebar ke tempat-tempat yang sulit dijangkau.
ForceMagic 2in1 POP Art hadir dalam 4 varian, Pink, Green Apple, Lemon Fresh, dan Orange Peel dengan bau yang tidak menyengat, serta menggunakan gas non-CFC dan kemasan kaleng yang dapat didaur ulang.
Tak hanya ramah lingkungan, ForceMagic pun tidak membahayakan saluran pernapasan meski saat sedang bekerja mengusir nyamuk di dalam ruangan. Aman untuk seluruh anggota keluarga Anda!
Yuk, dukung perhelatan PON XX Papua dan cegah penyebaran penyakit malaria dengan melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk! Jika Anda pergi ke wilayah endemis malaria, produk Soffell dan ForceMagic bisa menjadi andalan untuk cegah gigitan nyamuk secara menyeluruh.
Dapatkan Soffell Alamia dan ForceMagic di Alfamart, Indomaret, supermarket, di Enesis Official Store di e-commerce seperti Shopee, Tokopedia dan lainnya. Selain itu, bisa juga melalui layanan Enesis Home Delivery Service untuk wilayah Jabodetabek melalui WhatsApp ke nomor 0811183030.
Penulis: Fitrah Habibullah/Editor: Bardjan