Sejarah Menopause yang Diperingati Setiap 18 Oktober sebagai Hari Menopause Sedunia
Berikut sejarah menopause yang diperingati setiap 18 Oktober sebagai Hari Menopause Sedunia.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
3. Rencanakan olahraga
Studi menunjukkan, olahraga dapat mengurangi gejala menopause yang mengganggu.
Misalnya, yoga dapat membantu mengatur hot flashes yang dialami.
Fakta tentang Bulan Menopause Sedunia
1. Hanya paus, gorila, dan manusia yang mengalami masa menopause
Hewan lain terus bereproduksi sepanjang hidup mereka.
2. Satu dari tiga wanita memiliki masalah yang terkait dengan menopause
Dari jumlah tersebut, hanya satu dari 12 yang menderita depresi.
3. Wanita Asia mengalami lebih sedikit hot flashes
Teorinya adalah bahwa jumlah kedelai yang lebih besar dalam makanan yang dikonsumsi oleh wanita Asia membantu mengurangi hot flashes.
4. Otak mungkin menjadi penyebab hot flashes, bukan fluktuasi hormon
Teori ini membuktikan bahwa alasan hot flashes terletak pada kelenjar hipotalamus yang mengatur suhu tubuh.
Pentingnya Bulan Menopause Sedunia
1. Data berdampak pada kesehatan
Perubahan hormonal setelah menopause dapat membawa perubahan dalam tidur, kesehatan jantung, dan kepadatan tulang.
Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tubuh berfungsi secara optimal dan mengambil langkah-langkah untuk menengahi masalah apapun.
2. Memperkuat proses alami
Kembali di zaman Victoria, menopause dipandang sebagai penyakit yang harus diobati dengan segala macam "pengobatan" yang salah seperti belladonna, timah suntik, dan indung telur sapi yang dihancurkan.
Sikap negatif pada banyak orang dapat diatasi dengan meluangkan waktu selama satu bulan untuk membahas mengenai realitas menopause.
Hal ini dapat membantu mengubah sikap negatif tersebut karena menopause tidak mengerikan seperti yang dipikirkan oleh banyak orang.
3. Pilihan untuk menangani gejala menopause
Jika Anda termasuk satu dari tiga wanita yang mengalami masalah menopause, ketahuilah bahwa ada banyak pilihan untuk menangani gejala tersebut.
Konsultasikan dengan dokter Anda, cobalah obat herbal, jalan-jalan, atau lari.
Terus lakukan sampai Anda menemukan apa yang cocok untuk Anda.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)