Orangtua Harus Lakukan Hal ini Sambil Menunggu Vaksinasi Covid-19 untuk Anak
Sebagai orangtua ada sejumlah hal yang bisa dilakukan, sambil menunggu vaksin Covid-19 dapat disuntikan kepada anak-anak mereka.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 tahun ke atas belum dimulai.
Sebagai orangtua ada sejumlah hal yang bisa dilakukan, sambil menunggu vaksin Covid-19 dapat disuntikan kepada anak-anak mereka.
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Hindra Irawan Satari mengatakan, kebiasaan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak serta menjauhi kerumuman merupakan hal wajib diterapkan kepada anak.
Baca juga: Kemenkes : Suntikan Vaksinansi Covid-19 Capai Lebih dari 200 Juta Dosis
Baca juga: Ingatkan Anak Soal Protokol Kesehatan, Kemendikbud Ristek Launching Senam 3M Berdurasi 12 Menit
"Ada tujuh cara dalam meningkatkan kekebalan anak-anak. Pertama, dorong kebiasaan bersih dan sehat, lengkapi mereka dengan imunisasi. Jangan imunisasi Covid-19 saja, imunisasi lain tolong dilengkapi," ujar Hindra dalam webinar dengan tema Daya Lindung dan Keamanan Vaksin Anak Usia 6-11 Tahun baru-baru ini.
Tak cukup dengan itu, ia mengatakan, orangtua harus memberikan nutrisi bergizi seimbang.
"Makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral tentunya," imbuh Hindra.
Kemudian, tingkatkan kesehatan saluran cerna dengan menjaga kebersihan makanan.
Pastikan anak cukup tidur, kurangi stres anak, membawa anak pada kegiatan di luar ruangan, ajak anak tetap aktif atau berolahraga, dan berjemur.
"Anak harus tidur cukup, karena anak tumbuhnya waktu tidur, juga bantu kurangi stres mereka. Mereka mungkin enggak kelihatan, tapi kalau kelihatan murung, artinya mereka stres," kata Hindra.
Sementara untuk makanan, ia merekomendasikan beberapa tips untuk makanan yang mudah, terjangkau, dan sehat.
Seperti selalu komsumsi buah dan sayur, minum delapan hingga 10 gelas per hari, sediakan makanan selingan yang sehat, dan membatasi makanan olahan.
"Upayakan masak sama-sama. Jadi kita makan dari yang kita masak sehingga upaya itu merupakan bagian kegiatan keluarga yang menarik," katanya.
Terkait konsumsi vitamin pada anak.
Jika anak memang membutuhkan tambahan vitamin, maka orangtua pun bisa memberikannya.
Namun, jika asupannya sudah tercukupi, vitamin tidaklah selalu diperlukan.
"Kalau kita lihat (vitamin) itu sumbernya dari buah dan sayur-sayuran. Kalau anak kita sudah makan buah-buahan, sayur-sayuran setiap hari, susunya dua gelas, protein hewaninya juga, sudah cukup sebenarnya," kata dia.
Namun, jika anak susah makan misalnya tidak suka makan sayur dan buah atau memilih-milih makanan tertentu, vitamin bisa diberikan.
Konsumsi vitamin bersifat individual. Sehingga pemberian vitamin pada anak pun benar-benar bergantung pada kebutuhannya sendiri. Setiap anak berbeda-beda.
"Kalau anak kita, susah makannya, ya sudah kasih vitamin. Tidak berbahaya, asal sesuai dengan petunjuk dokter," kata Hindra yang juga dokter anak ini.