Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pentingnya Peran Keluarga Dukung Pasien Gagal Jantung Saat Jalani Terapi

Gagal jantung adalah kondisi di mana organ jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh seperti kondisi normal.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pentingnya Peran Keluarga Dukung Pasien Gagal Jantung Saat Jalani Terapi
Tribunnews.com/Dana Delani
Ilustrasi detak jantung. Gagal jantung adalah kondisi di mana organ jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh seperti kondisi normal. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagal jantung adalah kondisi di mana organ jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh seperti kondisi normal.

Setelah divonis menderita gagal jantung, penting bagi seorang pasien menjalani terapi gagal jantung dengan konsisten.

Hal ini ditegaskan dokter spesialis jantung RSA UGM, dr Dyah Samti Mayasari PhD SpJP, dalam talkshow yang dipublikasikan melalui kanal Youtube RSA UGM.

Dokter Dyah menuturkan, dalam menjalani terapi gagal jantung pasien harus meminum obat dengan dosis yang sudah ditentukan dokter secara rutin.

Biasanya, obat bagi pasien gagal jantung beragam.

Karena itu, partisipasi aktif dari keluarga pasien disini untuk menjaga rutinitas minum obat serta mencegah konsumsi obat double.

Baca juga: 10 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan: Menjaga Kesehatan Jantung hingga Mencegah Jerawat

Berita Rekomendasi

Kemudian, rutin kontrol ke dokter.

Kontrol ke dokter secara rutin memiliki banyak tujuan, salah satunya adalah untuk mengevaluasi obat yang telah dikonsumsi pasien, apakah obat tersebut bermanfaat atau tidak.

Serta ketiga adalah kepatuhan melakukan diet.

Salah satu contoh diet bagi pasien gagal jantung adalah pasien diminta untuk mengonsumsi obat pengencer darah.

Sehingga pasien tidak boleh banyak makan sayur bersamaan dengan obatnya.

Baca juga: Ini Tindakan Pertama Harus Dilakukan Orangtua Saat Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Kambuh

"Jadi, kepatuhan-kepatuhan seperti itu yang penting sekali kita awasi pada pasien. Peran keluarga penting diharapkan untuk turut menjaga pasien menjaga kepatuhan tersebut," kata Dokter Dyah.

Jika kepatuhan tersebut dijalankan maka memberikan manfaat seperti mengurangi risiko kematian.

Kedua untuk mengurangi gejala.

"Jadi, yang tadinya sesak nafas, harapannya setelah terapi, (pasien) jadi lebih nyaman dan gejalanya kurang," jelas Dokter Dyah.

Ketiga, agar pasien dapat kembali menjalankan aktivitas fisik seperti biasanya tanpa mengalami sesak nafas ketika menaiki tangga dan lain sebagainya.

Baca juga: Ketahui Gejala Anak yang Alami Penyakit Jantung Bawaan

Keempat adalah untuk mengurangi rawat inap.

Ketika rawat inap sering dilakukan, maka akan berakibatkan mengurangi fungsi jantung sebab kurangnya aktivitas.

Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Pasien dapat lebih merasa nyaman dengan kesehariannya, seperti dapat bekerja kembali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas