Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal GERD: Gejala, Penyebab, hingga Pola Hidup untuk Mengatasinya

Berikut ini gejala, penyebab, hingga cara mengatasi penyakit GERD atau gastroesophageal reflux disease.

Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Mengenal GERD: Gejala, Penyebab, hingga Pola Hidup untuk Mengatasinya
Tribun Timur
GERD - Berikut ini gejala, penyebab, hingga cara mengatasi penyakit GERD atau gastroesophageal reflux disease. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini gejala, penyebab, hingga cara mengatasi penyakit GERD.

Jika Anda pernah mengalami kondisi ketika cairan dan gas dari lambung berbalik mengalir ke kerongkongan, mulut terasa pahit dan dada terasa terbakar, inilah kondisi yang disebut refluks asam atau refluks gastroesofagus.

Pada sebagian orang, refluks asam lebih sering terjadi sehingga menjadi penyakit refluks gastroesofagus atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Baca juga: Cara Atur Pola Makan Saat Berpuasa di Bulan Ramadan Bagi Penderita GERD

Paparan berulang oleh cairan lambung yang asam dalam jangka panjang dapat mengakibatkan komplikasi, seperti luka (ulkus) dan radang esofagus (esofagitis).

Mengutip dari WebMD, penyakit refluks gastroesofagus, atau GERD adalah gangguan pencernaan yang mempengaruhi cincin otot antara kerongkongan dan perut.

Cincin ini disebut sfingter esofagus bagian bawah/ Lower Esophageal Sphincter (LES).

Dalam kebanyakan kasus, Anda dapat meringankan gejala GERD Anda melalui perubahan pola makan dan gaya hidup.

BERITA REKOMENDASI

Tetapi beberapa orang mungkin juga memerlukan pengobatan atau bahkan operasi.

Istilah "gastroesofageal" mengacu pada lambung dan kerongkongan.

Refluks berarti mengalir kembali, refluks gastroesofagus adalah ketika apa yang ada di perut Anda kembali ke kerongkongan Anda.

Gejala GERD

Berikut ini gejala GERD yang dikutip dari WebMD dan Healthline.

Gejala GERD yang paling umum adalah mulas (gangguan pencernaan).

Biasanya terasa seperti nyeri dada terbakar yang dimulai di belakang tulang dada dan bergerak ke leher dan tenggorokan.

Banyak orang mengatakan rasanya seperti makanan masuk kembali ke mulut dan meninggalkan rasa asam atau pahit.

Gejala lain meliputi:

- Mual

- Bau mulut

- Kesulitan bernapas

- Kesulitan dan nyeri saat menelan

- Muntah

- Benjolan di tenggorokan

- Batuk kronis

- Suara serak

- Kegemukan

Baca juga: Punya Riwayat Asam Lambung atau GERD? Agar Puasa Lancar, Jangan Konsumsi Makanan Ini Saat Berbuka

Penyebab GERD

Mengutip dari Healthline, berikut ini penyebab penyakit GERD.

Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah pita otot melingkar di ujung kerongkongan Anda.

Ketika normal LES rileks dan terbuka ketika Anda menelan, kemudian mengencang dan menutup kembali setelahnya.

Refluks asam terjadi ketika LES Anda tidak mengencang atau menutup dengan benar.

Hal ini memungkinkan cairan pencernaan dan isi lain dari perut Anda naik ke kerongkongan Anda.

Kemungkinan penyebab lain termasuk:

- Hernia hiatus.

Ini adalah saat bagian perut bergerak di atas diafragma menuju area dada.

Jika diafragma terganggu, hal itu dapat meningkatkan kemungkinan LES Anda tidak dapat melakukan tugasnya dengan benar.

- Sering makan dalam porsi besar.

Hal ini dapat menyebabkan distensi bagian atas perut.

Distensi ini terkadang berarti tidak ada cukup tekanan pada LES, sehingga tidak bisa menutup dengan benar.

- Tidur atau berbaring setelah makan

Kebiasaan ini juga dapat menciptakan lebih sedikit tekanan daripada yang dibutuhkan LES untuk berfungsi dengan baik.

Pengobatan GERD

Untuk mengelola dan meredakan gejala GERD, lakukanlah perubahan gaya hidup yang sehat.

Berikut ini langkah dalam pengobatan GERD dengan menerapkan gaya hidup sehat yang dikutip dari WebMD.

- Hindari makanan dan minuman pemicu GERD

Jauhi makanan yang bisa mengendurkan LES, makanan ini termasuk cokelat, peppermint, makanan berlemak, kafein, dan minuman beralkohol.

Anda juga harus menghindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi lapisan esofagus yang rusak jika menimbulkan gejala, seperti buah dan jus jeruk, produk tomat, serta merica.

- Makan dengan porsi lebih kecil

Makan porsi yang lebih kecil pada waktu makan juga dapat membantu mengendalikan gejala GERD.

Sebaiknya kamu makan setidaknya 2 hingga 3 jam sebelum tidur untuk membuat asam di perut Anda turun.

Baca juga: Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita GERD

- Makan perlahan

Makanlah secara perlahan agar sistem pencernaan Anda lebih baik dan hal ini dapat membuat Anda bisa mengurangi gejala GERD.

- Berhenti merokok

Berhenti merokok penting untuk mengurangi gejala GERD.

- Meninggikan Kepala saat berbaring

Menaikkan kepala tempat tidur memungkinkan gravitasi mengurangi refluks isi lambung ke kerongkongan Anda.

- Kelola berat badan

Memiliki berat badan yang berlebih dapat memperburuk gejala.

Banyak orang yang kelebihan berat badan merasa lega ketika mereka menurunkan berat badan.

- Kenakan pakaian longgar

Pakaian yang menekan pinggang memberi tekanan pada perut dan bagian bawah kerongkongan.

Jika GERD terasa sangat mengganggu setelah Anda melakukan pola hidup sehat, gejalanya dapat diperingan dengan obat-obatan yang menetralisir atau mengurangi sekresi asam lambung.

Mengutip dari RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi, obat-obatan ini seperti antisida, antagonis histamin-2, dll.

Jika gejalanya sering atau parah, pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut diperlukan.

Penyakit lain dapat memiliki gejala yang mirip dan kombinasi obat resep dengan terapi lainnya mungkin diperlukan untuk mengurangi refluks.

Dalam sejumlah kecil kasus, masalahnya mungkin harus diselesaikan dengan prosedur pembedahan laparoskopik untuk memperkuat sfingter esofagus.

(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)

Baca juga artikel lainnya terkait GERD

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas