Mengenal HIV dan AIDS: Gejala, Perbedaan beserta Mitos Seputar HIV dan AIDS
Berikut ini pengertian HIV/AIDS, gejala, perbedaan HIV dan AIDS beserta mitos seputar HIV/AIDS.
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
- Stadium IV
Wasting syndrome, Toksoplasmosis otak, kandidiasis esofagus, herpes simplek, sarkoma kaposi, TB extraparu, meningitis kriptokokus, encefalopati HIV, dll.
Identifikasi AIDS
AIDS diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebagai berikut:
- Tahap I: penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS.
- Tahap II: meliputi infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tak kunjung sembuh.
- Tahap III meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru,
- Tahap IV meliputi penyakit parasit pada otak (toksoplasmosis), infeksi jamur kandida pada saluran tenggorokan (kandidiasis), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru (bronchi) atau paru-paru.
MITOS SEPUTAR HIV/AIDS
Dikutip dari Konsulat Jendral Republik Indonesia, berikut ini berbagai mitos seputar HIV/AIDS.
1. Apakah HIV dapat menular melalui gigitan nyamuk atau seranga lain?
Jawabannya: SALAH.
HIV tidak dapat menyebar melalui gigitan nyamuk atau gigitan serangga lainnya.
2. HIV dapat menyebar melalui persentuhan secara biasa?
SALAH.
HIV tidak dapat ditularkan oleh kontak sehari-hari dalam kegiatan sosial, di sekolah ataupun tempat kerja.
HIV juga tidak dapat ditularkan melalui jabat tangan, pelukan, menggunakan toilet atau minum.
3. HIV menyebar melalui bersin/batuk dan minum dengan gelas yang sama?
SALAH.
HIV tidak dapat ditularkan melalui gelas yang sama dengan seseorang yang terinfeksi HIV, atau bahkan ketika terpapar batuk/bersin dari penyandang infeksi HIV.
4. HIV hanya menjangkiti kaum homoseksual dan pengguna narkoba.
TIDAK.
Setiap orang yang melakukan hubungan seks yang tak terlindungi, berbagi penggunaan alat suntikan, atau diberi transfusi dengan darah yang terkontaminasi dapat terinfeksi HIV.
5. Seseorang yang terkena HIV dapat dilihat dari penampilannya.
TIDAK.
Kita tidak dapat mengetahui apakah seseorang menyandang HIV atau AIDS hanya dengan melihat penampilan mereka.
Seseorang yang terinfeksi HIV bisa saja nampak sehat dan merasa baik-baik saja, namun mereka tetap dapat menularkan virus.
(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)
Baca juga artikel lainnya terkait Hari AIDS Sedunia