Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Waspadai 8 Penyebab GERD, Antisipasi Biaya Berobat dengan JKN-KIS

Apabila Anda rutin mengonsumsi obat bebas untuk sakit maag lebih dari dua kali seminggu, Anda perlu segera periksa ke dokter. Siapa tahu itu GERD.

zoom-in Waspadai 8 Penyebab GERD, Antisipasi Biaya Berobat dengan JKN-KIS
dok. Yashoda Hospital
Ilustrasi penyakit gastroesophageal reflux disease atau GERD. 

TRIBUNNEWS.COM – Nyeri pada ulu hati yang terasa seperti sensasi terbakar atau menusuk bisa jadi tanda penyakit gastroesophageal reflux disease atau GERD. 

Dikutip Tribunnews.com dari laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), Senin (29/11/2021), GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik hingga masuk ke kerongkongan. Jika terjadi dalam jangka waktu yang lama, GERD dapat menjadi penyakit kronis. 

Sebab, ketika asam lambung terlalu sering naik ke saluran penghubung mulut dan lambung, yaitu kerongkongan, maka dapat mengiritasi lapisan kerongkongan.

Tanpa pengobatan yang tepat, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti esofagitis, striktur esofagus, esofagus Barrett, serta komplikasi di luar kerongkongan.

Lebih parahnya, GERD yang tidak segera diobati bisa menimbulkan kanker esofagus.

Merangkum laman Mayo Clinic dan VeryWell Health Senin, berikut delapan penyebab umum terjadinya GERD yang perlu diwaspadai.

1) Obesitas

Berita Rekomendasi

Hubungan antara GERD dan kelebihan berat badan atau obesitas memang belum pasti, tetapi orang dengan obesitas memiliki risiko terkena penyakit GERD. 

Selain itu, tekanan pada lambung orang yang memiliki berat badan berlebih akan meningkat, sehingga gejala GERD bisa memburuk. 

2) Kerusakan pada otot esofagus bagian bawah

Ketika otot pada esofagus bagian bawah menjadi lemah atau rusak, asam lambung bisa naik ke kerongkongan. 

Hal tersebut bisa menyebabkan lapisan kerongkongan menjadi terluka akibat terkena asam lambung.

3) Konsumsi obat-obatan tertentu

Obat-obatan juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya GERD, sehingga perlu diperhatikan penggunaannya. 

Adapun obat-obatan yang perlu diwaspadai penggunaannya agar tidak menyebabkan GERD antara lain calcium-channel blockers (CCBs), antikolinergik, beta-adrenergic agonists, antidepresan trisiklik, antihistamin, obat penghilang rasa sakit, progesteron, quinidine, obat penenang dan benzodiazepin, teofilin, diazepam, dopamin, bifosfonat, antibiotik, suplemen kalium dan suplemen zat besi.

4) Wanita hamil 

Ketika wanita sedang hamil, terdapat kemungkinan hormon progesteron dan estrogen meningkat. Peningkatan hormon ini selama kehamilan dapat melemahkan otot sfingter esofagus wanita yang dapat memicu refluks asam lambung berulang. 

Lantaran perut pada wanita hamil makin besar seiring tumbuh kembang janin, maka tekanan pada lambung juga meningkat. Karenanya, wanita hamil berisiko mengalami sensasi terbakar pada ulu hati akibat GERD.

5) Merokok atau terpapar asap rokok secara teratur 

Merokok atau menghirup asap rokok juga dianggap sebagai penyebab GERD.  Mengapa kebiasaan merokok dan menghirup asap rokok bisa memicu GERD? 

Untuk diketahui, merokok dapat menurunkan jumlah aliran air liur, menyebabkan perut kosong lebih lambat, dan memproduksi lebih banyak asam lambung. 

Untuk itu, sebaiknya Anda berhenti merokok, menghindari paparan asap rokok dan memulai gaya hidup sehat untuk mencegah GERD. 

6) Gangguan fungsi perut 

Gangguan fungsi pada perut mungkin berhubungan dengan otot yang ada di perut, terutama otot pada lambung. 

Gangguan ini akan menyebabkan proses pencernaan menjadi terlalu lambat, sehingga pengosongan isi perut juga melambat dan memicu peningkatan tekanan. Akibatnya, asam lambung akan naik. 

7) Asma 

GERD memiliki hubungan erat dengan kelainan saluran pernafasan, contohnya asma. Mengutip VeryWell Health, 45 sampai 89 persen penderita asma mengalami GERD. 

Artinya, penderita asma memiliki risiko untuk mengalami GERD. 

8) Konsumsi makanan tertentu

Makanan tertentu dapat memicu rasa tidak nyaman pada perut, bahkan menimbulkan nyeri. 

Beberapa jenis makanan yang dapat memperlemah otot esofagus bagian bawah sehingga menimbulkan GERD antara lain gorengan, daging tinggi lemak, mentega, mayones, saus krim, saus salad, produk olahan susu, cokelat dan permen, serta minuman berkafein seperti kopi dan teh. 

Selain itu, ada pula makanan dan minuman yang dapat merangsang produksi asam lambung, yakni minuman berkarbonasi, beralkohol, berkafein, makanan pedas, lada hitam, buah jeruk, dan jus tomat.

Kapan penderita GERD harus ke dokter? 

Dilansir Tribunnews.com dari laman Mayo Clinic, Senin, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami nyeri dada, terutama nyeri dada yang disertai sesak napas, atau nyeri rahang atau lengan. 

Anda juga harus segera periksa ke dokter jika mengalami gejala GERD parah atau sering, yang meliputi rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut yang menjalar ke atas sampai ke dada, sensasi terbakar yang memburuk terutama setelah makan, kembung, begah, dan mual.

Apabila Anda rutin mengonsumsi obat bebas untuk sakit maag lebih dari dua kali dalam seminggu, itu artinya Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter.

Jangan lupa, bawa kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Anda, atau perlihatkan kartu JKN-KIS digital melalui aplikasi Mobile JKN pada saat mengunjungi fasilitas kesehatan (faskes) di mana Anda terdaftar.

Dengan menjadi peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan, biaya pengobatan saat terserang penyakit akan ditanggung, sehingga dapat meringankan beban ekonomi Anda dan keluarga. 

Pastikan status kepesertaan tetap aktif, lancar membayar iuran, dan pahami prosedur pelayanan kesehatannya.

Jika Anda dan keluarga belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan, segera daftarkan diri agar biaya pengobatan tidak membengkak.

Cara mendaftar program JKN-KIS BPJS Kesehatan

Anda dapat mendaftar menjadi peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan melalui beberapa cara berikut.

1) Pandawa

BPJS Kesehatan berinovasi dengan pelayanan administrasi melalui WhatsApp (Pandawa). 

Layanan Pandawa beroperasi setiap Senin-Jumat pukul 08.00 – 15.00 WIB dapat diakses melalui pesan WhatsApp ke nomor 08118750400 (CHIKA) atau menghubungi masing-masing nomor Pandawa Kantor Cabang.

2) Aplikasi Mobile JKN

Anda dapat mendaftarkan diri melalui aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh di Play Store dan App Store. 

Siapkan data berupa kartu tanda penduduk (KTP) elektronik, Kartu Keluarga (KK), nomor rekening bank, fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dipilih, dan nomor handphone. Kemudian, lakukan proses pendaftaran.

Setelah proses pendaftaran berhasil, Anda dapat melakukan pembayaran iuran pertama dalam jangka waktu 14 hari sampai paling lambat 30 hari setelah pendaftaran melalui autodebet. 

Selanjutnya, kartu JKN-KIS akan dikirimkan paling lambat enam hari setelah pembayaran pertama dilakukan.

3) Mobile customer service (MCS)

Jika ingin mendaftar secara tatap muka, Anda dapat mengunjungi mobile customer service (MCS) BPJS Kesehatan pada hari dan waktu yang telah ditentukan.

Isi formulir daftar isian peserta (FDIP), lengkapi persyaratan dan data yang dibutuhkan, kemudian tunggu antrean untuk mendapatkan pelayanan. 

Setelah proses pendaftaran berhasil, Anda dapat melakukan pembayaran iuran pertama dalam jangka waktu 14 hari sampai paling lambat 30 hari setelah pendaftaran melalui autodebet. 

Selanjutnya, kartu JKN-KIS akan dikirimkan paling lambat enam hari setelah pembayaran pertama dilakukan.

4) Kantor BPJS Kesehatan terdekat

Anda dapat melakukan pendaftaran dengan mengunjungi kantor BPJS Kesehatan terdekat.

Jangan lupa siapkan data berupa KTP elektronik, KK, nomor rekening bank, fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dipilih serta nomor handphone.

Setelah proses pendaftaran berhasil, Anda dapat melakukan pembayaran iuran pertama dalam jangka waktu 14 hari sampai paling lambat 30 hari setelah pendaftaran melalui autodebet. 

Selanjutnya, kartu JKN-KIS akan dikirimkan paling lambat enam hari setelah pembayaran pertama dilakukan.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas