HRD di Kalteng Edukasi Pekerja Agar Paham Manfaat Program JKN-KIS
Perusahaan beri jaminan kesehatan bagi pekerja lewat JKN-KIS, HRD gencar berikan edukasi agar pekerja paham manfaat program JKN-KIS.
TRIBUNNEWS.COM – Seorang Human Resource Development (HRD) di Badan Usaha Nuradma Duyung Balimbur (NDB), Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng) Bahruni (47) mengatakan, pihaknya terus mengedukasi pekerja agar paham manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Kami terus edukasi agar pekerja dapat memahami manfaat menjadi peserta program JKN-KIS sehingga yang bersangkutan bersedia melengkapi data dan bersedia untuk berkontribusi dalam pembayaran iuran,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Senin (13/12/2021).
Ia memaparkan, pihak manajemen perusahaan tempatnya bekerja telah berkomitmen penuh untuk mendaftarkan seluruh pekerja menjadi peserta JKN-KIS.
“Kalau ada (pekerja) yang masih belum mau mendaftar karena alasannya belum perlu atau masih belum sakit, tentu saja saya yang paling pertama bercerita kalau program JKN-KIS itu sangat bermanfaat,” tukasnya.
Baca juga: Alasan Aplikasi Mobile JKN Jadi Favorit Generasi Milenial: Fitur Lengkap & Pantau Kesehatan Terkini
Pria yang akrab disapa Bone itu mengaku selalu memberikan penjelasan kepada pekerja bahwa kepesertaan JKN-KIS harus diurus sebelum sakit.
“Jangan sampai merasa repot untuk mengurus (JKN-KIS) dan mau daftar waktu sakit saja,” tegasnya.
Bagi para pekerja yang masih ragu untuk menjadi peserta JKN-KIS, Bone menceritakan bagaimana alur berobat menggunakan JKN-KIS. Ia juga meyakinkan para pekerja bahwa proses berobat dengan JKN-KIS tidak sulit.
“Dari pengalaman saya berobat di (fasilitas kesehatan) tingkat pertama sampai dengan rumah sakit, (itu) mudah. Cukup dengan menunjukkan kartu JKN-KIS dan tidak ada biaya yang keluar. Kalau (pasien) umum tentunya akan banyak keluar biaya,” katanya.
Baca juga: Tanpa Tatap Muka, Layanan Digital BPJS Kesehatan Permudah Calon Ibu Asal Rembang Ubah Data JKN-KIS
Seperti diketahui, biaya pengobatan bagi para peserta JKN-KIS akan ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan atau Ketenagakerjaan.
Adapun untuk para pekerja, Bone mengatakan, tidak perlu pusing memikirkan biaya iuran peserta JKN-KIS. Sebab, hal ini telah diurus oleh perusahaan.
“Pekerja cukup bayar satu persen dari gaji per bulan maka bisa sudah menjamin kesehatan untuk satu keluarga,” jelasnya.
Bone berharap, kontribusi Badan Usaha NDB dalam menjamin kesehatan para pekerjanya dapat turut membangun akses layanan kesehatan di daerah pelosok agar semakin baik.
Baca juga: Lewat JKN-KIS, Karyawan Swasta Ini Berupaya Jamin Kesehatan 7 Anggota Keluarganya
“Semoga ke depan layanan program JKN-KIS semakin baik dan didukung dari fasilitas kesehatan yang ada hingga ke pedalaman desa,” ucapnya.
Dengan demikian, lanjut dia, layanan kesehatan dapat diakses secara merata oleh semua pekerja, termasuk mereka yang bertugas di lokasi yang jauh dari wilayah kota.