Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

YKI: Rencana Kenaikan Cukai Rokok Diharapkan Kurangi Potensi Kanker Baru di Indonesia

Kenaikan cukai rokok diharapkan akan menurunkan konsumsi rokok dan mengurangi potensi kejadian kanker baru yang banyak diakibatkan oleh rokok.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in YKI: Rencana Kenaikan Cukai Rokok Diharapkan Kurangi Potensi Kanker Baru di Indonesia
Freepik
Ilustrasi merokok 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyambut baik atas rencana pemerintah untuk menaikkan cukai rokok dalam waktu dekat.

Kenaikan cukai rokok diharapkan akan menurunkan konsumsi rokok dan mengurangi potensi kejadian kanker baru yang banyak diakibatkan oleh rokok.

“Hanya dengan upaya kolaboratif pemerintah, termasuk melalui kenaikan cukai rokok ini, beserta segenap komponen masyarakat, kita bisa turunkan kejadian kanker baru di Indonesia,” kata Prof. Aru Sudoyo melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: YKI Dukung Kenaikan Cukai Rokok: Turunkan Risiko Rakyat Terkena Kanker

Menimbang rokok merupakan penyebab kanker yang dapat dicegah, maka pengendalian terhadap rokok perlu dilakukan secara seksama.

Lebih lanjut Prof. Aru Sudoyo menjelaskan, kenaikan cukai rokok diharapkan dapat mengurangi konsumsi rokok, meningkatkan penerimaan negara untuk membiayai Jaring Kesehatan Nasional di masa depan khususnya untuk penanganan kanker, meningkatkan kesehatan manusia dan komunitas, mengurangi beban penyakit dan kematian akibat kanker, serta manfaat umum lainnya.

Rencana pemerintah menaikkan cukai rokok yang akan diberlakukan oleh Menteri Keuangan RI per tanggal 1 Januari 2022.

Berita Rekomendasi

RI Jadi Lumbung Perokok Tertinggi Ketiga di Dunia

Kejadian kanker di Indonesia, menurut data GLOBOCAN tahun 2020, terus meningkat dengan 397.000 kejadian baru kanker dan 235.000 kematian akibat kanker.

Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai negara dengan jumlah perokok tertinggi dengan prevalensi 33,8 persen atau sekitar 65,7 juta penduduk adalah perokokii.

Padahal, rokok mengandung karsinogen yang dapat berdampak pada seluruh tubuh dan dapat berakibat pada terjadinya 15 jenis kanker, seperti kanker paru, kanker kandung kemih, leukimia, serviks, kolorektal, kerongkongan, panggul, ginjal, hati, mulut, tenggorokan, pankreas, perut, dan pangkal tenggorokan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas