Siloam Hospitals Bukukan Rekor 20 Ribu Tindakan Bedah Saraf
Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals kini beranggotakan 28 dokter spesialis bedah saraf
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals kini beranggotakan 28 dokter spesialis bedah saraf yang tersebar di seluruh jaringan rumah sakitnya di Indonesia.
Selama 25 tahun terakhir mereka telah melakukan lebih dari 20.000 tindakan bedah saraf.
Ketua Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS (K), Ph.D. mengungkapkan, awal perjalanan tim Bedah Saraf dimulai pada 1996.
"Saat itu saya masih seorang diri sebagai spesialis bedah sarah di Siloam Hospitals Lippo Karawaci dan kita mulai melakukan operasi dengan alat yang sederhana," ujarnya.
Seiring dengan kebutuhan masyarakat untuk tindakan bedah saraf yang meningkat, pihaknya mulai mengembangkan tim dengan merekrut empat dokter spesialis bedah saraf lainnya.
Yaitu Dr. dr. Yesaya Yunus, Sp.BS (K), Prof. Dr. dr. Julius July, Sp.BS (K), M.Kes., IFAANS, Dr. dr. Harsan, Sp.BS (K), M.Kes., dan Dr. dr. Lutfi Hendriansyah, Sp.BS (K).
Baca juga: Dokter Spesialis Bedah Plastik Dikirim ke Lumajang Bantu Korban Luka Bakar Erupsi Semeru
Dengan bertambahnya Siloam Hospitals di berbagai kota, bertambah pula anggota tim bedah saraf kami hingga kini berjumlah 28 dokter spesialis saraf yang tersebar di berbagai Siloam Hospitals.
Baca juga: 6 Manfaat Edamame yang Baik bagi Kesehatan, Dapat Mencegah Diabetes hingga Masalah Saraf
Eka mengatakan, tim Bedah Saraf Siloam Hospitals telah sukses menangani berbagai kasus terkait kesehatan otak dan menorehkan berbagai catatan yang membanggakan bagi dunia kesehatan Indonesia dan salah satu pencapaian tersebut adalah operasi batang otak.
"Dimulai dari operasi pertama yang dilakukan pada tahun 2001 dan tercatat sebagai operasi batang otak pertama di Asia Tenggara, hingga kini Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals telah melakukan lebih dari 70 operasi batang otak dengan tingkat kesuksesan 100%," katanya.
Baca juga: Nyeri Akibat Kelainan Saraf Trigeminal Neuralgia, Ketahui Penyebab dan Metode Penyembuhannya
Eka menerangkan, tidak banyak dokter bedah saraf yang berani melakukan operasi batang otak karena berisiko sangat tinggi mengakibatkan kematian.
"Kami bertekad membuktikan bahwa dokter Indonesia memiliki kompetensi dan kemampuan yang tidak kalah hebat dengan bangsa lain serta kami akan selalu ada untuk melayani anak bangsa yang membutuhkan tindakan terkait otak dan bedah saraf,” kata Prof. Eka.
Sejumlah prestasi lainnya juga ditorehkan Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals, antara lain yang tercatat oleh MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).
Yaitu pencapaian Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, FINPS sebagai dokter bedah saraf pertama di Indonesia yang berhasil melakukan operasi Deep Brain Stimulation pada penyakit Tourrette Syndrome dan dokter bedah saraf pertama yang berhasil melakukan operasi Stereotactic Brain Lesioning Thalamotomy pada penyakit epilepsi.
“Saya ingin memotivasi seluruh dokter di Indonesia, khususnya di bidang bedah saraf untuk berambisi dapat melakukan operasi yang sebaik-baiknya untuk pasien, apapun kalangannya dengan kasus sesulit apapun juga," kata Eka.