Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penyandang Autisme Naik, Kemasan Plastik Mengandung BPA Diduga Jadi Salah Satu Penyebabnya

Jumlah penderita anak Autisme di Indonesia sekitar 2.4 juta. Jumlah ini naik terus dari  tahun ke tahun.

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Penyandang Autisme Naik, Kemasan Plastik Mengandung BPA Diduga Jadi Salah Satu Penyebabnya
IDEAS
Ilustrasi autisme 

Hanya selang sebulan sudah berjumlah 20 siswa autis. kemudian menerima 40 penderita autis.

Dr Imaculata mengaku setiap tahun jumlah pendaftar sekolah tersebut meningkat. Tahun ini saja sedikitnya 600 anak autis yang masuk daftar waiting list untuk bisa masuk sekolah tersebut.

Siapakah yang diduga dicurigai sebagai penyebab anak lahir autisme?

Menurut Dr Imaculata, salah satu yang paling layak untuk diduga dicurigai adalah penggunaan kemasan plastik yang mengandung bisphenol A (BPA)secara terus menerus.

"Kenapa anak anak bisa kena autisme? Lihat saja perilaku kita sehari hari, hampir tak pernah lepas dari plastik yang mengandung BPA. Makan, minum, mainan semua menggunakan plastik yang mengandung BPA," tutur Dr Imaculata. 

Seperti yang dimuat oleh halaman sciencedaily. Com dengan judul Prenatal BPA Exposure May Contribute to the male bias of autisme spectrum.

Sebuah studi terbaru oleh peneliti dari Universitas Chulalongkorn, Universitas Tohoku dan Universitas George Washington yang pertama mengidentifikasi gen kandidat autisme yang mungkin bertanggung jawab atas spesifikasi jenis kelamin dari Bisphenol A (BPA) pada otak. Ini menunjukkan BPA dapat berfungsi sebagai faktor lingkungan yang berkontribusi terhadap prevalensi bias pria pada gangguan spektrum austime (ASD).

Berita Rekomendasi

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal scientific Reports. BPA banyak digunakan dalam banyak produk kehidupan sehari - hari dan berlimpah dalam mikro/nano plastik yang ditemukan di lingkungan, makanan, atau plasenta manusia. Ini dianggap sebagai pengaruh lingkungan pada ASD- gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan gangguan komunikasi sosial, minat terbatas, dan perilaku berulang.

"Banyak penelitian telah menunjukkan BPA merusak fungsi neurologis yang diketahui terganggu pada ASD, membuat para ilmuwan percaya bahwa BPA mungkin menjadi salah satu faktor risiko lingkungan utama untuk ASD, " kata asisten profesor Dr. Tewarit Sarachana, kepala unit penelitian System Neuroscience of Autism and Psychiatric disroder (SYNAPS) di Fakultas Ilmu Kesehatan Sekutu Universitas Chulalongkorn.

Di tahun 2021 sedikitnya ada lima penelitian penting tentang zat BPA sebagai salah satu faktor penyebab autisme. Pada 12 Maret 2021, eh journal. Biomedcentral mempublikasikan jurnal berjudul Prenatal exposure to Bisphenol A and autistic and ADHD-related symptoms in children aged 2 and 5 years from the Odense Child Cohort. Dalam jurnal tersebut ditemukan bahwa paparan BPA prenatal bahkan dalam konsentrasi yang rendah dapat meningkatkan risiko gejala autisme yang dapat memprediksi kemampuan sosial di kemudian hari.

Tepat sebulan kemudian, 12 April 2022, nature. Com merilis artikel berjudul Bisphenol exert detrimental effects on neuronal signalling in mature vertebrate brains. Jurnal tersebut dikeluarkan oleh Universitas Bayreuth yang menyimpulkan bahwa, "Bahan plastik (BPA) yang terkandung dalam banyak benda sehari hari dapat merusak fungsi otak yang penting pada manusia. Studi mereka menunjukkan bahwa bahkan sejumlah kecil pemlastis bisphenol A dan bisphenol s mengganggu transmisi sinyal antara sel sel saraf di otak.

Adapun penelitian paling mutakhir dipublikasikan oleh mdpl. Com pada 8 Desember 2021 lalu. Dalam jurnal yang berjudul Autisme - Related  Transcription Factors Underlying the sex - Spesific Effects of prenatal Bisphenol A Exposure on Transcription - Interactome Profiles in the offspring Preprontal Cortex.

Jurnal tersebut menyatakan bahwa Bisphenol A (BPA) adalah faktor resiko lingkungan untuk gangguan spektrum autisme (ASD). Dan berkesimpulan berdasarkan risetnya temuan menunjukkan bahwa paparan BPA dalam rahim dapat meningkatkan risiko ASD dengan memengaruhi gen terkait ASD di korteks preprontal keturunan, mungkin melalui faktor transkripsi spesifik jenis kelamin yang terkait dengan gangguan tersebut.

Lantas bagaimana BPA bisa meracuni tubuh manusia?

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas