BPOM Izinkan Zifivax Jadi Vaksin Booster, Hasil Uji Klinis Diklaim Aman
BPOM mengeluarkan izin penggunaan atau Emergency Use Authorization (EUA) kepada vaksin Zifivax sebagai booster vaksin Covid-19.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan atau Emergency Use Authorization (EUA) kepada vaksin Zifivax sebagai booster vaksin Covid-19.
Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin Zifivax juga terbukti aman digunakan dengan efek samping yang ringan, hasil imunogenisitas yang tinggi, dan efektif melawan mutasi virus Covid-19.
Uji klinis booster untuk vaksin Zifivax sudah dilakukan di China, hasilnya vaksinasi booster dengan Zifivax terhadap subjek yang telah disuntik dengan dua kali inactivated vaccine mampu meningkatkan antibodi hingga 2,4 kali lebih tinggi dibandingkan hasil vaksin booster dengan inactivated vaccine.
Berdasarkan hasil studi lainnya juga ditemukan bahwa vaksin Zifivax mampu meningkatkan kadar neutralizing antibody pada subyek yang tingkat kekebalannya mulai menurun hingga hampir 50 kali lipat.
"Dengan demikian, vaksin Zifivax aman dan baik digunakan sebagai dosis utama maupun dosis penguat atau booster," kata Direktur Pemasaran dan Kemitraan PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio), DR. dr. Chairuddin Yunus.
Chairuddin Yunus mengatakan, izin yang diberikan BPOM ini merupakan kabar baik untuk penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Semoga kehadiran Zifivax dapat dimanfaatkan untuk percepatan pemulihan semua yang terdampak pandemi, khususnya ekonomi dan aktivitas sosial," kata Chairuddin dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (10/1/2022).
Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.
Baca juga: Ajukan Izin ke BPOM, Zifivax Siap Menjadi Vaksin Booster
Vaksin Zifivax akan dikembangkan dan diproduksi di Indonesia melalui kolaborasi produksi antara PT Jakarta Biopharmaceutical Industry dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
"Vaksin Zifivax juga telah mendapatkan sertifikat halal dan suci dari LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI)," ungkap Chairuddin.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Segera Masuki Tahap Uji Klinik, BPOM Tinjau Fasilitas Produksinya
Sementara itu, Direktur operasional PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia (Biotis) Rakesh Deoddut menyatakan, vaksin Zifivax telah siap diproduksi Fill and Finished di Pabrik PT Biotis di Gunung Sindur Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Persiapan PT Biotis sudah rampung setelah 5 bulan terakhir secara intens melakukan kerjasama dengan PT JBio dan Anhui Loncom China.
Sudah mulai melakukan transtech dengan Anhui sejak 5 bulan lalu. Seluruh protokol operasi Quality dan Produksi serta handling transfer bulk vaksin Zifivax telah dipersiapkan dengan matang.
Menurut Rakesh, Anhui dalam waktu dekat akan mengirimkan 9 orang tenaga ahli dk bidang quality dan produksi untuk membantu Tim Biotis dan JBIO.
Baca juga: Syarat dan Kriteria Penerima Vaksin Booster Covid-19, Dimulai 12 Januari 2022
Sehingga proses alih teknologi untuk produksi vaksin zifivax benar-benar terjadi di Indonesia.
Menurut Rakesh, proses produksi fill and finished batch pertama sudah dapat dilakukan pada minggu terakhir Bulan Januari 2022.
"Kapasitas ini akan terus kami tingkatkan sejalan dengan rencana produksi Vaksin Covid-19 platform inactivated Merah Putih hasil kerjasama dengan UNAIR yang akan dilakukan sekitar bulan Juni atau Juli dan Agustus 2022," ucap Rakesh.
Sesuai dengan time line produksi perusahaan, produksi secara komersial akan dimulai pertengahan Februari 2022 dengan kapasitas fill and finished PT. Biotis saat ini berada disekitar 30 juta dosis per bulan atau 360 juta dosis per tahun.