Penyakit Katastropik Bebani Negara, Menkes Minta Warga Hidup Sehat
Penyakit seperti jantung, kanker, atau gagal ginjal sering kali dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penyakit Katastropik menjadi beban negara dalam hal pembiayaan. Beberapa contohnya, yakni penyakit seperti jantung, kanker, atau gagal ginjal.
Dan sering kali penyakit itu dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat.
"Penyakit-penyakit katastropik ini bisa lakukan pencegahan sehingga mereka tidak masuk ke rumah sakit dengan stadium yang lanjut," sebut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam RDP bersama komisi IX DPR RI, Selasa (25/1/2022).
Ia memaparkan, penyakit katastropik membebani negara paling besar dari hasil analisa di BPJS Kesehatan.
Baca juga: Wanita yang Tak Pernah Hamil Lebih Berisiko Terkena Kanker Ovarium
Misalnya penyakit jantung membebani negara 10 triliun, kanker 3,5 triliun, 2,5 stroke triliun, dan gagal ginjal 2,3 triliun.
"Jadi kalau sudah stadium lanjut menjadi tidak produktif dan mahal. Kita dorong agar mereka bisa lebih hidup lebih sehat sehingga tidak usah sampai sakit jantung atau sakit kanker," ungkap mantan dirut bank Mandiri ini.
Menurut Budi, tindakan promotif, preventif ini yang ingin dilakukan bukan hanya untuk menghemat tapi juga membuat masyarakat hidupnya jadi lebih nyaman dan tidak perlu sakit.
Misalnya, kanker serviks dan telah ada vaksin kanker servis ini.
Baca juga: Perempuan Berisiko Terkena Kanker Serviks, Bagaimana Meminimalisir Penularannya?
"Jadi kita akan wajibkan vaksinasi kanker serviks untuk bisa mencegah agar para wanita Indonesia tidak terkena kanker," imbuhnya.
Pencegahan ini bertujuan agar warga hidup lebih produktif dan juga dari sisi negara jauh lebih murah karena mencegah dan memberikan vaksinasi kanker serviks jauh lebih murah dibandingkan dengan merawat wanita jika terkena kanker serviks.