Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kurangnya Literasi Penyakit Ginjal Membuat Pasien Selalu Datang dalam Kondisi Terlambat

Secara global, satu dari sepuluh orang mengalami ginjal kronik. Sayangnya, 9 dari 10 tidak menyadari bahwa mereka menderita ginjal.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kurangnya Literasi Penyakit Ginjal Membuat Pasien Selalu Datang dalam Kondisi Terlambat
ist
Ilustrasi ginjal 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Secara global, satu dari sepuluh orang mengalami ginjal kronik. Sayangnya, 9 dari 10 tidak menyadari bahwa mereka menderita ginjal.

Informasi ini disampaikan oleh ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dr Aida Lydia PhD Sp PD KGH




Hal ini dikarenakan masyarakat masih memiliki pengetahuan yang kurang terhadap penyakit ginjal. Sehingga sebagian besar mengalami keterlambatan dan mencari pengobatan.

Baca juga: Jadi Nomor Urut Dua Pembiayaan Pengobatan Terbesar, Kemenkes Ajak Masyarakat Cegah Penyakit Ginjal

Baca juga: Demi Menjaga Kesehatan Ginjal, Lakukan 7 Rutinitas Ini Setiap Hari

"Akibatnya, kematian terus meningkat. Sejak tahun 1990 penyakit ginjal berada di peringkat 17 kematian di seluruh dunia. Pada tahun 2017 mejadi urutan ke 12," ungkapnya pada webinar, Jumat (11/3/2022).

Selain itu dr Aida pun menyebutkan diperkirakan pada tahun 2040, jika upaya pencegahan tidak optimal, penyakit ginjal akan menempati penyebab kematian nomor 5 tertinggi di dunia.

Sedangkan di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan, data prevalensi penyakit ginjal adalah 0,2 persen di tahun 2013.Lalu meningkat 0,38 pada 2018. Peningkatan 5 tahun hampir dua kali lipat.

BERITA TERKAIT

"Kami mendapatkan indeks kumulatif penyakit ginjal kronik 2020 yaitu sebesar 61.786, dan prevalensi kumulatif 130.931. Penyebab ginjal tertinggi di Indonesia saat ini adalah Hipertensi 35 persen dan Diabetes, 29 persen," papar Aida lagi.

Kondisi ini diperparah dengan gangguan ginjal pada stadium awal tidak menunjukkan gejala. Pasien yang tidak terpapar edukasi dan melakukan cek kesehatan yang rutin tentu saja tidak tahu.

"Ia pikir tidak ada keluhan, kita sehat. Maka kami sering menjumpai pasien datang dalam situasi lanjut. Keluhan muncul ketika fungsi ginjal menjelang stadium akhir," tegas Aida.

Oleh karena itu penting untuk melakukan pemeriksaan sederhana dari urine atau air seni. Begitu pun pemeriksaan kadar darah menjadi penting galakkan ke depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas