6 Tips Menjaga Kesehatan Mental Menurut UNICEF
Berikut adalah 6 tips menjaga kesehatan mental bagi remaja menurut UNICEF. Fokus dan peduli kepada diri sendiri.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kesehatan tidak melulu soal fisik, namun mental juga diperlukan.
Mental yang dimaksud adalah hal yang berkaitan dengan batin manusia.
Jika kesehatan mental terganggu, maka akan timbul gangguan mental atau penyakit mental.
Baca juga: 7 Tips Berpuasa Agar Tidak Lemas dan Tetap Sehat, Perhatikan Pola Tidur
Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan mental?
Mengutip UNICEF, berikut adalah 6 tips menjaga kesehatan mental bagi remaja di masa pandemi:
1. Sadari bahwa kecemasanmu adalah hal yang wajar
Para psikolog sudah lama menyadari bahwa kecemasan adalah fungsi normal dan sehat yang bisa membuat kita waspada terhadap ancaman, dan membantu kita untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri.
Dr. Damour menjelaskan, kecemasan akan membantu mengambil keputusan yang harus dibuat.
2. Cari pengalihan
Menurut para psikolog, ketika kita berada dalam kondisi yang sangat sulit, akan sangat membantu untuk mengenali masalah menjadi dua kategori, yakni hal-hal yang bisa kita kendalikan, dan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.
Saat berada di kategori kedua, carilah pengalihan untuk diri sendiri.
Hal yang dimaksud contohnya menonton film kesukaan, membaca novel sebelum tidur atau mengerjakan PR.
Baca juga: 3 Tips Mix and Match Penampilan Dengan Perhiasan Emas dan Perhiasan Berlian untuk Tampil Berkarakter
3. Temukan cara baru untuk berkomunikasi dengan teman-teman
Jika kamu ingin bersosialisasi dengan teman di tengah kondisi social distancing, media sosial adalah solusi yang bagus untuk berkomunikasi.
4. Fokuslah pada dirimu
Fokus pada diri sendiri dan mencari cara untuk memanfaatkan waktu tambahan yang kamu dapatkan adalah cara yang produktif untuk menjaga kesehatanmu.
"Kalau sudah bicara tentang perasaan yang menyakitkan, satu-satunya jalan keluar adalah berusaha melaluinya." kata Dr. Damour.
5. Selami Perasaanmu
Apabila kamu merasa kecewa, biarkan dirimu merasakan kekecewaan itu.
"Kalau soal mengalami perasaan yang menyakitkan, satu-satunya jalan keluar adalah berusaha melaluinya. Lanjutkan hidupmu dan jika merasa sedih, selami perasaanmu. Jika kamu bisa membiarkan dirimu merasa sedih, akan lebih cepat pula kamu merasa lebih baik." ujar Dr. Damour.
Setiap orang punya cara berbeda untuk mengolah perasaan.
6. Berbaik hatilah pada diri sendiri dan orang lain
Beberapa remaja mengalami bullying dan pelecehan di sekolah karena coronavirus.
"Menjadi bystander yang aktif (pembela) adalah cara terbaik untuk menghadapi segala jenis bullying," kata Dr. Damour.
Anak-anak dan remaja yang menjadi target bullying tidak seharusnya diminta untuk melawan para pelaku bullying secara langsung.
Sekarang, dibanding masa-masa sebelumnya, adalah saat yang paling penting bagi kita untuk untuk lebih bijaksana dalam memutuskan apa yang akan kita bagikan atau katakana kepada orang lain.
Artikel Terkait Kesehatan Mental
(Tribunnews.com/Widya)