Stigma Jadi Tantangan dalam Penanganan Obesitas
WHO mendefinisikan kelebihan berat badan dan obesitas sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
dr. Cindiawaty J. Pudjiadi, MARS, MS. Sp.GK mengatakan, mengendalikan berat badan tidak cukup dengan usaha mengurangi asupan makanan dan menambah aktivitas olahraga.
"Kita juga harus memperhatikan apa yang kita makan, bukan hanya seberapa banyak yang kita makan.
Mengurangi kalori yang efektif bukan hanya dengan sedikit makan dengan tujuan menekan asupan kalori serendah mungkin,” katanya.
Sementara Anita Suryani, Sp.KO menambahkan, aktif secara fisik dipastikan dapat mencegah kelebihan berat badan dan obesitas.
Namun, bentuk latihan tertentu mungkin memiliki dampak yang lebih besar pada komposisi tubuh.
Yang dianjurkan adalah intensitas sedang dan sekitar 40 menit.
Novo Nordisk memikiki komitmen jangka panjang terhadap obesitas untuk meningkatkan standar kehidupan orang-orang pengidap obesitas dengan mempertimbangkan bagaimana dunia melihat, mencegah, dan menangani obesitas - dan dengan menjadikan obesitas sebagai prioritas penanganan kesehatan.
Salah satu fokus Novo Nordisk adalah mendorong perubahan dalam permasalahan obesitas (driving change in obesity) di Indonesia dan dunia, melalui pendekatan holistik yang kami miliki untuk mengobati obesitas.
Sebagai bagian dari program kampanye anti-obesitas, Novo Nordisk Indonesia memperbarui TanyaGendis, chatbot WhatsApp yang memberikan informasi tentang diabetes dan obesitas.
Gendis adalah singkatan dari 'ceGah & kENDali DIabetes dan obesitaS’. TanyaGendis dapat diakses melalui WhatsApp di 0812 8000 5858 dan memungkinkan masyarakat untuk dapat medeteksi risiko diabetes dan status BMI individu secara dini. TanyaGendis ini merupakan salah satu implementasi dari nota kesepahaman antar pemerintah (G2G MoU) antara Indonesia dan Denmark dalam kerja sama kesehatan.