Waspada! Bayi Bisa Terpapar BPA dari Air Susu Ibu, Tingkatkan Risiko Autisme
Hartati juga menyebutkan, berbagai penyakit dapat timbul dari terpapar senyawa ini secara berlebihan, mulai dari kanker, cacat fisik, hingga autisme.
Penulis: Nurfina Fitri Melina
Editor: Bardjan
“Saya berharap ibu-ibu di rumah dapat memilih peralatan bayi yang aman dari BPA. Satu di antaranya dengan mencek label BPA Free atau tidak,” pungkas dokter lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta itu.
Dukung BPOM soal kebijakan pelabelan kemasan BPA
Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina juga turut mendukung upaya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam merampungkan Peraturan Kepala (Perka) No. 31 Tahun 2018 tentang label pangan olahan.
“Saya mendukung langkah BPOM dalam merampungkan Perka No. 31 Tahun 2018 ini. Jadi begitu peraturan tersebut disahkan pemerintah, saya dan Komnas Anak juga bisa sosialisasi kepada ibu-ibu di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Anggota Komisi IX DPR Dapil Jawa Timur I ini menjelaskan, dukungan dari berbagai pihak sangatlah dibutuhkan. Selain pemerintah sebagai regulator, melainkan juga masyarakat.
"Saya berharap semoga peraturan ini segera disahkan, dan kita semua terhindar dari bahaya BPA,” ujarnya lagi.
Terakhir, politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut berharap pelaku industri plastik dapat memahami bahaya BPA, sehingga ke depan diberi label pada kemasan plastik.
Dialog ilmiah bertajuk “Anak Indonesia Bebas dari Kemasan BPA” tersebut digagas oleh Komnas Anak untuk meningkatkan kewaspadaan para ibu muda agar anak-anak terbebas dari paparan BPA. Dialog ilmiah ini bertepatan dengan perayaan Hari Kartini.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait pun menilai dampak senyawa BPA berpotensi merusak generasi bangsa di masa depan.
"Dalam rangka Hari Kartini, kami ingin mengampanyekan agar ibu-ibu punya pengetahuan akan bahaya BPA. Karena cukup berbahaya. Kami lebih ke bagaimana menyelamatkan anak," pungkasnya.