Pengobatan Maksimal Pasien Hemofilia Dapat Hindari Risiko Kecacatan Hingga Kematian
Inovasi dan pengembangan metode pengobatan hemofilia di dunia terus berkembang pesat. Tetapi belum semua pasien di Indonesia dapat mengaksesnya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Novie Chozie Amalia, Sp.A(K). Menyampaikan jika pengobatan metode profilaksis ini dapat dilakukan dengan memberikan faktor pembekuan.
"Yaitu berupa faktor VIII dosis rendah atau bypassing agent untuk pasien-pasien dengan antibodi faktor VIII. Maupun obat inovatif non-factor replacement therapy, yaitu emicizumab," ungkapnya pada webinar, Rabu (28/4/2022).
Dari Data National Health Service dan standar tata laksana klinis di Inggris, Amerika Serikat dan Swedia, terapi profilaksis terbukti lebih cost-effective dibandingkan on demand dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien secara lebih baik.
Sedangkan dari perspektif biaya, dr. Novie menambahkan bahwa pengobatan inovatif tidak selalu diasosiasikan dengan biaya yang tinggi.
Terdapat beberapa pengobatan inovatif yang lebih baik dari segi manfaat, namun juga lebih efisien dari segi total biaya perawatan yang tidak hanya terkait biaya obat.
Sebuah studi lokal menggunakan pendekatan model simulasi mengenai pemberian profilaksis dengan obat inovatif emicizumab.
Terbukti menghemat anggaran negara sebesar 51 milyar dalam waktu 5 tahun dibandingkan dengan tanpa emicizumab.
Studi ini sebelumnya telah dipresentasikan di HTAsiaLink dan Konas HMHI tahun lalu dan sedang dipersiapkan untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah.