Hepatitis Akut Sudah Sampai Singapura, Indonesia Diminta Siap Siaga
Kasus hepatitis akut berat kini sudah jadi perhatian badan kesehatan dunia (WHO) dan badan dunia lain kini ternyata sekarang sudah sampai Singapura.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus hepatitis akut berat kini sudah jadi perhatian badan kesehatan dunia (WHO) dan badan dunia lain kini ternyata sekarang sudah sampai Singapura.
Pasien bayi berumur 10 bulan, yang hasil pemeriksaan terhadap hepatitis type A, B, C and E semuanya negatif.
Pasien ini pernah mengalami Covid-19 pada Desember yang lalu walaupun sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang jelas antara hepatitis akut dengan infeksi virus corona. Di sisi lain memang ada tulisan berjudul "SARS-CoV-2 vaccination can elicit a CD8 T-cell dominant hepatitis" pada Journal Hepatology 21 April 2022.
Baca juga: Kasus Hepatitis Misterius Menyerang Anak-anak di Bawah 10 Tahun
Baca juga: Wabah Hepatitis Global yang Menginfeksi Anak-anak Kini Sampai ke Jepang dan Kanada
Sementara itu CDC Amerika Serikat juga kemarin melaporkan bahwa dari 9 kasus di Alabama maka semua positif adenovirus, 2 anak sampai harus transplantasi hati. Gejalanya antara lain muntah, diare dan juga ada infeksi saluran napas atas.
Terkait hal tersebut Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama meminta kewaspadaan mulai ditingkatkan di Indonesia.
"Mulai kesiagaan awal pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit, setidaknya penjelasan pada tenaga kesehatan dan berbagai terapi dasar," kata Prof Tjandra kepada Tribun, Minggu(1/5/2022).
Selain itu penyuluhan kepada masyarakat harus terus dilakukan agar pengetahuan mengenai hepatitis menjadi terang benderang dan dapat dijadikan deteksi dini mencegah terjadinya efek fatal.
"Untuk deteksi kalau ada kasus yang dicurigai, termasuk akses dan ketersediaan pemeriksaan adenovirus dan berbagai jenis virus lainnya," ujar Prof Tjandra.(Willy Widianto)