Kasusnya Merebak, Ini Berbagai Macam Penyebab Munculnya Penyakit Hepatitis
Secara umum, Hepatitis, sebenarnya adalah radang atau inflamasi yang menyerang sel-sel di dalam hati.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Belakangan kemunculan kasus Hepatitis misterius merebak di dunia. Belum diketahui sumber dan penyebabnya, tapi kasus ini lebih banyak menyerang anak-anak berusia 15 tahun ke bawah.
Dan paling banyak anak-anak usia lima tahun ke bawah.
Secara umum, Hepatitis, sebenarnya adalah radang atau inflamasi yang menyerang sel-sel di dalam hati.
Baca juga: Ditemukan 21 Kasus Diduga Hepatitis Akut di Jakarta, Lima Meninggal Dunia di Tiga Provinsi
Baca juga: Mungkinkah Hepatitis Akut Bisa Jadi Pandemi Seperti Covid-19
Hal ini diungkapkan oleh dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia. Radang ini biasanya disebabkan oleh infeksi. Dan infeksi yang paling sering dijumpai pada Hepatitis adalah karena virus.
"Virus yang paling sering menyebabkan Hepatitis adalah virus Hepatitis A, B, C,D,E. Nah sebetulnya tidak hanya virus ini. beberapa virus lain bisa menyebabkan Hepatitis," ungkap dr Santi pada siaran Radio Sonora FM, Kamis (12/5/2022).
Selain infeksi dari virus Hepatitis dan virus lainnya, bisa juga disebabkan dari bakteri dan parasit. Kemudian bisa pula disebabkan karena keracunan zat-zat kimia.
"Baik dari obat-obatan yang berguna dan tidak berguna dalam arti berbagai jenis bisa menyebabkan Hepatitis. Selain suplemen, herbal juga bisa menyebabkan Hepatitis," papar dr Santi lagi.
Beberapa jenis jamu-jamuan juga menyebabkan penyakit ini. Kemudian bisa juga dikarenakan adanya perlukaan yang bisa menyebabkan Hepatitis.
"Jadi banyak hal hal menyebabkan hepatitis. Tapi pada umumnya disebabkan virus Hepatitis, A,B,C,D,E. Namun Hepatitis yang merebak di beberapa negara sejak akhir April, belum ditemukan virus yang jadi penyebab," kata dr Santi lagi.
Justru penyebab yang paling sering menimbulkan infeksi malah tidak ditemukan. Hal ini lah yang menimbulkan kebingungan. Justru virus yang ditemukan adalah jenis lain, Adenovirus, atau SARS-CoV-2.
"Informasi inilah yang kemudian tersebar dan membuat orangtua menjadi panik. Tapi tidak perlu panik, hanya saja tetap waspada," pungkas dr Santi.