Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Adenovirus Diprediksi Jadi Pemicu Hepatitis Akut, Eks Direktur WHO: Tidak Menyebabkan Penyakit Berat

Diduga Adenovirus picu hepatitis akut. Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama memberikan ulasannya.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Adenovirus Diprediksi Jadi Pemicu Hepatitis Akut, Eks Direktur WHO: Tidak Menyebabkan Penyakit Berat
The Quint
Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia hingga kini masih mencari penyebab penyakit hepatitis akut yang sudah dilaporkan sekitar 400-an kasusnya di berbagai negara.

Memang banyak yang membicarakan tentang kemungkinan Adenovirus, tapi ada setidaknya lima hal yang belum jelas sehingga belum dapat dipastikan sepenuhnya sebagai penyebab.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan adenovirus memang ditemukan pada sebagian besar pasien, tapi tidak semua.

Baca juga: WHO: Jumlah Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia Turun 12 Persen Selama Sepekan

Baca juga: Soal Kemungkinan Penyebab Hepatitis Akut, Adenovirus Jadi Teori Terkemuka di Inggris

Sejauh ini kata dia pasien biasanya positif Adenovirus berdasar pemeriksaan darah, itupun kadarnya sebagian besar adalah rendah. Dan sebagian sampel pada biopsi hati justru hasilnya sejauh ini masih negatif.

"Perangai adenovirus biasanya tidak menimbulkan penyakit berat dan memerlukan transplantasi hati," kata Yoga dalam pernyataannya kepada Tribun, Selasa(17/5/2022).

Menurut Yoga untuk membuktikan ada tidaknya semacam perubahan pada adenovirus yang ditemukan pada pasien maka tentu perlu pemeriksaan whole-genome sequencing, yang sejauh ini hasilnya masih amat terbatas sehingga belum dapat dianalisa memadai untuk mengambil keputusan yang pasti.
(Willy Widianto)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas