Sejarah Hari Skizofrenia Sedunia 24 Mei 2022, Apa itu Skizofrenia dan Bagaimana Gejalanya?
Sejarah Hari Skizofrenia Sedunia 24 Mei 2022, apa itu Skizofrenia dan bagaimana gejalanya? Penderita Skizofrenia sering dipandang negatif oleh orang.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Hari Skizofrenia Sedunia 2022 jatuh pada 24 Mei.
Hari Skizofrenia Sedunia diciptakan oleh Yayasan Skizofrenia Nasional di Prancis untuk menghormati Dr. Philippe Pinel, seorang tokoh utama dalam upaya awal untuk memberikan perawatan dan pengobatan manusia untuk penyakit mental.
Tanggal 24 Mei adalah tanggal yang diyakini bahwa Dr. (Philippe) Pinel membebaskan pasien Skizofrenia di Prancis yang dipenjara dan dirantai ke dinding pada tahun 1700-an.
Menurut Banyan Mental Health, Hari Skizofrenia Sedunia dilakukan dalam skala global untuk mendobrak stigma dan prasangka yang membebani individu dengan gangguan ini.
Hari Skizofrenia Sedunia menyoroti tantangan yang dihadapi oleh satu dari 100 orang dengan gangguan tersebut.
Peringatan ini membuka jalan bagi semua orang untuk mendidik diri mereka sendiri tentang skizofrenia dan untuk menghancurkan stigma dan diskriminasi seputar penyakit yang sangat disalahpahami ini.
Selengkapnya, simak penjelasan tentang Skizofrenia berikut ini.
Baca juga: Butuh Perawatan Seumur Hidup, Kenali Gejala Gangguan Mental Skizofrenia
Apa itu Skizofrenia?
Skizofrenia adalah gangguan kesehatan mental serius yang memengaruhi kemampuan individu untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku jernih.
Kondisi tersebut ditandai dengan psikosis, yang ditandai dengan hilangnya realitas yang disebabkan oleh gangguan dalam cara otak memproses informasi.
Orang dengan skizofrenia menafsirkan realitas secara berbeda, yang mengarah ke gejala seperti halusinasi, paranoia, kebingungan, gangguan bicara, gangguan berpikir, perilaku aneh, dan banyak lagi.
Baca juga: Kemenkes Yakin Indonesia Belum Terlambat Hadapi Penyakit Hepatitis Akut Misterius
Stigma Negatif Penderita Skizofrenia
Mereka digambarkan sebagai jenius artistik atau individu yang kejam dan agresif daripada orang-orang yang hanya berjuang untuk mengelola gejala suatu kondisi yang mendistorsi rasa realitas mereka.
Sebagian besar karena penggambaran di media, orang dengan skizofrenia sering diyakini "gila" atau "psikotik."