Gejala dan Penyebab Gagal Jantung yang Perlu Diketahui
Awalnya, mungkin gejala dari penyakit gagal jantung belum terlalu dirasakan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Masyarakat kerap tidak menyadari atau bahkan mengabaikan gejala penyakit kardiovaskular atau jantung, sehingga cenderung penyakitnya tidak terkontrol dan menyebabkan terjadinya kondisi gagal jantung.
Padahal, jika pasien tidak segera mendeteksi dini gagal jantung, dan juga gagal mengikuti anjuran dokter, maka kondisi pasien dapat memburuk, bahkan hingga kematian.
Awalnya, mungkin gejala dari penyakit gagal jantung belum terlalu dirasakan. Seiring dengan waktu, jantung akan mulai berjuang memompa cukup banyak darah ke tubuh, gejala akan mulai muncul dan dapat memburuk apabila tidak ditangani segera.
"Hal ini disebut kompensasi. Seiring dengan hal itu, overaktivitas dari sistem tubuh akan menyebabkan fase dekompensasi yang ditandai dengan perburukan gejala," kata Dokter spesialis bedah horaks kardiovaskuler Vebiona Kartini Primaputri dalam talkshow bersama Occam, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Olahraga dan Diet yang Disarankan bagi Pasien Gagal Jantung
Pada tahap awal, tubuh mungkin akan:
-Merasa mudah lelah, lemah.
- Kehabisan napas saat melakukan aktivitas sehari-hari.
- Jantung terasa berdebar lebih kencang atau berdebar-debar.
Saat penyakit gagal jantung bertambah parah, cairan mulai terakumulasi di paru-paru dan di bagian tubuh lainnya. Hal ini dapat menyebabkan:
- Merasa sesak napas yang semakin berat meski saat istirahat.
- Penumpukan cairan, terutama di kaki, bagian pergelangan kaki.
- Batuk atau sesak napas, terutama saat berbaring, lebih nyaman tidur dengan bantal tinggi.
- Perlu buang air kecil lebih banyak di malam hari.
Baca juga: Manfaat Teh untuk Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Konsumsi Minimal 3 Kali Seminggu
Ia pun merinci beberapa penyebab gagal jantung:
Pertama, penyakit jantung koroner.
Terjadi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh
darah arteri koroner yang memberi suplai darah dan oksigen ke jantung sehingga aliran darah ke otot jantung akan berkurang.
"Akibatnya otot jantung akan mengalami kerusakan dan gangguan metabolisme yang mengakibatkan penurunan fungsi otot jantung," tuturnya.
Baca juga: Alami Serangan Jantung, Pemuda Meninggal saat Berduaan dengan Pacar, Ditemukan Alat Kontrasepsi
Kedua, serangan jantung.
Kondisi saat pembuluh darah koroner tersumbat secara mendadak, sehingga aliran darah ke otot-otot jantung terhenti.