Cara Membedakan dan Menangani Penderita Nyeri Dada Akibat Gerd dan Jantung Tersumbat
Nyeri di dada akibat gerd biasanya disertai sensasi terbakar (heartburn) juga terasa lebih sakit ketika menarik napas.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Dewi Agustina
Penanganan
Penyakit GERD yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih serius, seperti radang kerongkongan jangka panjang (esophagitis), penyempitan esofagus.
Pada jangka panjang, Gerd dapat menyebabkan kanker.
Baca juga: Apa Itu GERD? Berikut Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya
Sementara itu, serangan jantung adalah kondisi darurat medis yang harus segera mendapatkan pertolongan.
Jadi, jika mengalami nyeri dada atau gejala lainnya, segera cari bantuan medis, agar tidak mengancam nyawa pengidapnya.
Dalam penanganan pada awal gejala nyeri dada, dr Gerald Toreh Sp.PD., menyarankan untuk penanganan awal GERD dapat menkonsumsi obat maag (antasida) dan menghindari stress berlebih, hingga mengurangi konsumsi kopi yang terlalu berlebihan, dan meninggikan posisi kepala saat tidur.
"Sedangkan penanganan nyeri dada akibat penyakit jantung koroner dan jenis penyakit jantung lainnya tentunya didasari dengan mengontrol penyakit dasarnya seperti diabetes, darah tinggi, kolesterol dan lain-lain dengan modifikasi gaya hidup, olahraga, konsumsi obat-obatan secara teratur dan rutin memeriksakan diri ke dokter," ungkap dr Gerald Toreh Sp.PD.
"Selain itu penting untuk mengurangi konsumsi garam," imbuhnya.
Di akhir sesi edukasinya, diingatkan pula pada saat gejala penyakit GERD dirasakan, agar disarankan jangan tidur dengan posisi telentang namun seperti setengah duduk.
"Cara terbaik adalah segera menetapkan gaya hidup sehat, berolahraga dan segera konsultasikan ke dokter jika gejala nyeri pada dada timbul secara berkelanjutan," pungkas dr Gerald Toreh Sp.PD.