Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa Itu Tumor Testis? Berikut Jenis-jenis, Gejala dan Faktor Risiko

Tumor ganas yang muncul di testis disebut kanker testis. Berikut jenis-jenis tumor testis, gejala dan faktor risikonya.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Apa Itu Tumor Testis? Berikut Jenis-jenis, Gejala dan Faktor Risiko
Pixabay
Ilustrasi pria - Simak pengertian tumor testis, beserta jenis, gejala dan faktor risikonya. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak sejumlah informasi mengenai tumor testis.

Kanker dimulai ketika sel-sel mulai tumbuh di luar kendali atau disebut tumor.

Sel-sel di hampir semua bagian tubuh dapat menjadi kanker dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Tumor ganas yang muncul di testis disebut kanker testis.

Tumor testis paling umum yang menyerang pria yang berusia 15 hingga 35 tahun.

Tanda paling umum penyakit ini adalah adanya benjolan tanpa rasa sakit di testis.

Untuk memahami penyakit ini, ada baiknya untuk mengetahui tentang struktur dan fungsi normal testis.

Baca juga: Waspada! Sakit Kepala Ternyata Pertanda Tumor Otak, Berikut Gejalanya

BERITA TERKAIT

Apa itu testis?

Mengutip American Cancer Society, testis adalah bagian dari sistem reproduksi pria.

Kedua organ tersebut biasanya berukuran sedikit lebih kecil dari bola golf pada pria dewasa.

Mereka ditahan di dalam kantung kulit yang disebut skrotum.

Skrotum terletak menggantung di bawah pangkal penis.

Tumor testis pada pria.
Tumor testis pada pria. (cancer.org)

Testis memiliki dua fungsi utama:

- Membuat hormon pria (androgen) seperti testosteron.

- Membuat sperma, sel pria yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur wanita untuk memulai kehamilan.

Jenis Tumor Testis

Testis terdiri dari banyak jenis sel, yang masing-masing dapat berkembang menjadi satu atau lebih jenis tumor.

Penting untuk mengetahui jenis sel kanker dimulai dan jenis tumor apa karena mereka berbeda dalam cara mereka dirawat dan dalam prognosis.

1. Tumor sel germinal

Lebih dari 90 persen kanker testis dimulai pada sel yang dikenal sebagai sel germinal.

Ini adalah sel-sel yang membuat sperma.

Jenis utama tumor sel germinal (GCT) di testis adalah seminoma dan non-seminoma .

Jenis ini terjadi hampir sama.

Banyak kanker testis mengandung sel seminoma dan non-seminoma.

Tumor sel germinal campuran ini diperlakukan sebagai non-seminoma karena mereka tumbuh dan menyebar seperti non-seminoma.

2. Tumor stroma

Tumor juga dapat dimulai di jaringan pendukung dan penghasil hormon, atau stroma, dari testis.

Tumor ini dikenal sebagai tumor stroma gonad.

Mereka membuat kurang dari 5 persen dari tumor testis dewasa, tetapi hingga 20 persen dari tumor testis masa kanak-kanak.

Jenis utama adalah tumor sel Leydig dan tumor sel Sertoli .

Gejala Tumor Testis

Tanda dan gejala kanker testis, dikutip dari MayoClinic:

- Benjolan atau pembesaran di salah satu testis

- Perasaan berat di skrotum

- Sakit tumpul di perut atau selangkangan

- Kumpulan cairan tiba-tiba di skrotum

- Nyeri atau ketidaknyamanan pada testis atau skrotum

- Sakit punggung.

Faktor Risiko

- Testis yang tidak turun (cryptorchidism)

Testis terbentuk di daerah perut selama perkembangan janin dan biasanya turun ke skrotum sebelum lahir.

Pria yang memiliki testis yang tidak pernah turun memiliki risiko lebih besar terkena kanker testis dibandingkan pria yang testisnya turun secara normal.

Baca juga: Apa Perbedaan Kanker dan Tumor? Simak Perbedaannya dari Pertumbuhan Sel dan Sifatnya

Risiko tetap tinggi bahkan jika testis telah dipindahkan secara operasi ke skrotum.

Namun, sebagian besar pria yang mengembangkan kanker testis tidak memiliki riwayat testis yang tidak turun.

- Perkembangan testis yang tidak normal

Kondisi yang menyebabkan testis berkembang tidak normal, seperti sindrom Klinefelter, dapat meningkatkan risiko kanker testis.

- Keturunan

Jika anggota keluarga menderita kanker testis, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko.

- Usia

Kanker testis mempengaruhi remaja dan pria yang lebih muda, terutama mereka yang berusia antara 15 dan 35 tahun.

Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi pada usia berapa pun.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel lain terkait Kesehatan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas