Tips Memilih Obat Batuk yang Dijual Bebas, Saran Dokter Spesialis Sesuaikan dengan Gejala
Dokter spesialis penyakit dalam RS EMC Cikarang Patriotika Ismail membagikan, tips memilih obat batuk yang dijual bebas.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam RS EMC Cikarang Patriotika Ismail membagikan, tips memilih obat batuk yang dijual bebas (over the counter OTC). Obat batuk OTC tersedia di apotek maupun toko terdekat.
Keberadaan OTC sering Kali membantu masyarakat mengatasi batuk dengan cepat dan tepat.
Baca juga: 3 Rekomendasi Obat Batuk yang Ampuh Atasi Semua Jenis Batuk, Perhatikan Dosis Agar Lebih Efektif
Karena itu Patriotika menyatakan, pemilihan obat batuk OTC harus dilakukan dengan cermat.
“Sebaiknya memang di tahap awal dapat melakukan pengobatan sendiri untuk meredakan gejala batuk,” kata dia dikutip Minggu (22/9/2024).
Ia mengingatkan, sebelum membeli sebaiknya mengetahui jenis batuk yang diderita, apakah batuk kering atau batuk berdahak dan apakah batuknya setelah terpapar suatu alergen atau tidak.
Saat minum obat tidak sesuai, gejala batuk tidak akan teratasi. Jika batuk tidak kunjung sembuh, jangan ragu untuk segera menemui dokter.
Baca juga: Anak-anak TK di Taiwan dicekoki obat batuk sirop berbahaya, picu kerisauan orang tua
Batuk adalah gejala umum yang membutuhkan perhatian. Batuk dapat mengganggu tidur, belajar, aktivitas profesional, dan sosial seseorang.
Gejala batuk yang berkepanjangan bisa mengganggu pola tidur, menyebabkan kelelahan dan kesulitan fokus yang justru dapat memperburuk gejala batuk.
Selain itu, gejala batuk yang kuat dapat menyebabkan nyeri otot dada bagi beberapa orang. Sebelum bergegas memeriksakan ke dokter, banyak yang berusaha mengatasi batuk sendiri dengan obat dijual bebas (OTC) karena harganya yang murah dan mudah untuk digunakan.
Beda Gejala, Beda Kandungan Obat yang Dibutuhkan
Agar tepat sasaran, perhatikan kolom kandungan yang tertera dalam bungkus obat dan sesuaikan dengan jenis batuk yang dialami.
Gejala batuk berdahak disarankan mengonsumsi obat batuk OTC yang mengandung ekspektoran seperti guaifenesin.
Untuk gejala batuk kering, disarankan yang mengandung antitusif seperti dextromethorphan.
Sementara itu, batuk tidak berdahak yang diakibatkan alergi sebaiknya minum obat batuk OTC yang mengandung chlorpheniramine atau antihistamin.
Meski harganya jauh lebih terjangkau daripada obat resep, obat OTC bisa menjadi pertolongan pertama yang sudah dijamin keamanan dalam meredakan gejala batuk umum lantaran kandungannya kurang lebih sama dengan obat resep, hanya dengan dosis yang lebih rendah.
Secara umum, batuk bersifat ‘self-limiting’ yang berarti akan hilang dengan sendirinya sehingga obat OTC sangat cukup untuk mengatasi gejala batuk di tahap awal.
“Seperti obat medis pada umumnya, obat batuk OTC, jika dikonsumsi tidak sesuai dosis dan jangka waktu yang disarankan bisa menimbulkan efek samping seperti mual, muntah dan perubahan tekanan darah,” urai dokter Patriotika.