Jubir Kemenkes Sebut Kasus Monkeypox Belum Ada di Indonesia
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril menegaskan, sampai saat ini belum ditemukan kasus Monkeypox atau Cacar Monyet di Indonesia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril menegaskan, sampai saat ini belum ditemukan kasus Monkeypox atau Cacar Monyet di Indonesia.
Diketahui WHO menetapkan monkeypox atau cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Baca juga: Inilah Peta Persebaran Kasus Cacar Monyet di 74 Negara, Apakah Indonesia Termasuk?
PHEIC merupakan level kewaspadaan paling tinggi di bidang kesehatan, yang artinya dipandang memiliki ancaman signifikan bagi kesehatan global dan membutuhkan koordinasi respons internasional
"Sampai sekarang belum ada kasus di Indonesia," ujarnya saat dikonfirmasi Minggu (25/7/2022).
Meski demikian Dirut RSPI Suliati Suroso ini menyatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan di pintu-pintu kedatangan luar negeri seperti kantor kesehatan pelabuhan (KKP), maupun bandara. Wabah ini dilaporkan telah meluas di lebih dari 70 negara.
Kemenkes RI telah menyiapkan dua laboratorium untuk mendeteksi monkeypox.
Baca juga: Eks Direktur WHO: Virus Monkey B Sudah Ada Sejak 1930, Bukan Berarti Tidak Bisa Jadi Pandemi
Pertama, Lab Pusat Studi Satwa Primata LPPM IPB Bogor, dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemiyati, BKPK, Jakarta.
"Kita siapkan dua laboratorium rujukan pemeriksaan monkeypox di Indonesia," kata Dokter Syahril pada konferensi pers secara virtual di Jakarta pada Jumat (24/6).
Sampai saat ini belum ada kasus kematian yang disebabkan oleh monkeypox di negara-negara yang sudah melaporkan.
“Kita diimbau untuk tetap tenang dan tetap waspada karena ini juga sangat menular dan membuat tidak nyaman bagi kita semua,” tuturnya.
Yang perlu diperhatikan, lanjut dr. Syahril adalah adanya komplikasi yakni infeksi sekunder, bronkopneumonia, maupun sepsis, ensefalitis, infeksi kornea sehingga menyebabkan kebutaan.