Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Rajin Berolahraga Bisa Atasi Gangguan Kecemasan

Beraktivitas dapat membantu mengurai hormon adrenalin yang diproduksi tubuh dalam keadaan stres.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Rajin Berolahraga Bisa Atasi Gangguan Kecemasan
iStock
Ilustrasi olahraga. Rajin Berolahraga Bisa Atasi Gangguan Kecemasan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari tahun 2015 menunjukkan ada sekitar 264 juta orang menderita gangguan kecemasan. Angka ini meningkat terus sejak tahun 2005.

Gangguan kecemasan tentu berbeda dengan rasa cemas.

Gangguan kecemasan meliputi rasa ketakutan yang muncul dalam situasi yang tidak berbahaya.

Baca juga: Atasi Kecemasan Masyarakat akibat PMK, Ketua DPR Minta Vaksinasi Hewan Ternak Dipercepat

Secara rasional, tidak diketahui jelas apa yang menjadi sebab dari rasa cemas itu, tapi bagi sang penderita kecemasan terasa sangat nyata.

Gangguan kecemasan umum (Generalized Anxiety Disorder)

Dikutip dari dw, ada beberapa bentuk gangguan kecemasan. Salah satunya adalah fobia.

Berita Rekomendasi

Rasa takut pada fobia biasanya didasari oleh ketakutan terhadap sebuah situasi atau suatu objek. Contohnya aviophobia, ketakutan naik pesawat atau arachnophobia, ketakutan terhadap laba-laba.

Baca juga: Tips Menghadapi Suhu Dingin di Sejumlah Wilayah Indonesia: Minum Air Putih dan Olahraga Teratur

Namun beda halnya dengan fobia, gangguan kecemasan umum tidak memiliki bentuk ketakutan yang jelas. Rasa takut yang dirasakan selalu mengikuti penderita sebagai sebuah bayangan.

Meski begitu, rasa kecemasan tersebut tidaklah permanen. Stres yang berkelanjutan menjadi faktor pemicu.

Penderita yang memiliki gangguan kecemasan sejak masa remaja biasanya belajar untuk menutupi dan mengatasi kecemasan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, rasa takut tetap bisa menghancurkan seseorang.

Faktor-faktor yang berperan

Ada berbagai kemungkinan seseorang menderita gangguan kecemasan

Misalnya, perempuan biasanya memiliki risiko dua kali lipat dibandingkan laki-laki. Gangguan kecemasan juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Selain itu, lingkungan dan pengalaman traumatik seseorang juga bisa berperan dalam perkembangan gangguan kecemasan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas