Beda Kleptomania dan Mencuri, Gangguan Kesehatan Mental vs Tindak Kriminal secara Sadar
Perbedaan Kleptomania dan mencuri, gangguan kesehatan mental VS tindak kriminal secara sadar. Berikut ini gejala dan faktor penyebab Kleptomania.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
Orang yang memiliki kleptomania cenderung merasa senang dan lega setelah mencuri barang.
Namun, terkadang mereka merasa bersalah atau menyesal setelah tindakan tersebut.
Kleptomania melakukan aksinya sendirian karena klepto adalah kebiasaan spontan karena tidak bisa mengendalikan impulsnya.
Selain itu, setelah ia mencuri, barang curian tersebut tidak digunakan secara pribadi, melainkan akan diberikan pada orang lain atau malah disimpan.
3. Gangguan adiktif
Mencuri dapat menyebabkan otak melepaskan dopamin, senyawa kimia yang menyebabkan perasaan senang.
Seorang kleptomania merasa senang setelah mencuri karena tindakan ini merangsang sensasi menyenangkan yang mendorongnya untuk melakukannya berulang kali.
Semakin sering ia mencuri untuk mendapatkan kesenangan, maka semakin ingin ia melakukannya untuk mengisi kekosongan emosional dan fisik dalam hidup.
4. Masalah dengan serotonin
Serotonin adalah bahan kimia otak alami yang membantu mengatur suasana hati dan emosi.
Ketika otak tidak memiliki kadar hormon yang cukup, hal ini menyebabkan seseorang mengembangkan perilaku impulsif.
5. Masalah kesehatan mental
Seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental kleptomania sering bertindak impulsif untuk menunjukkan kemandirian dan mendapat kesenangan dari tindakannya.
Selain itu, gangguan kesehatan mental seperti harga diri yang rendah, kecemburuan, depresi, gangguan makan, dan tekanan teman sebaya juga dapat menjadi pemicu seseorang menjadi kleptomania.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Kleptomania