Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Mythomania, Kebohongan yang Membuat Seseorang Jadi 'Pahlawan atau Korban'

Kebohongan patologis yang juga diketahui sebagai mythomania dan pseudologia fantastica merupakan perilaku kronis dari kebohongan kompulsif.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mengenal Mythomania, Kebohongan yang Membuat Seseorang Jadi 'Pahlawan atau Korban'
People Development Magazine
Lima zodiak ini dikenal sebagai pembohong handal. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebohongan patologis yang juga diketahui sebagai mythomania dan pseudologia fantastica merupakan perilaku kronis dari kebohongan kompulsif atau kebiasaan.

Tipe kebohongan ini tidak seperti kebohongan putih yang hanya sesekali diucapkan hanya untuk menghindari tindakan menyakiti perasaan seseorang atau mendapatkan masalah.

Baca juga: 4 Kebohongan Ferdy Sambo hingga Akhirnya Ditetapkan jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J




Meskipun kebohongan patologis telah dikenal selama lebih dari satu abad, belum ada definisi universal yang jelas tentang kondisi tersebut.

Dikutip dari laman Healthline, Selasa (16/8/2022), beberapa kebohongan patologis dapat disebabkan oleh kondisi mental, seperti gangguan kepribadian antisosial yang terkadang disebut sosiopatik, sedangkan yang lainnya tampaknya tidak memiliki alasan medis untuk menjadi landasan perilaku tersebut.

Lalu bagaimana mendefinisikan pembohong patologis?

Pembohong patologis adalah seseorang yang berbohong secara kompulsif.

BERITA TERKAIT

Meskipun ada banyak kemungkinan yang menjadi penyebab dilakukannya kebohongan patologis, namun hingga kini 'alasan mengapa seseorang berbohong menggunakan cara ini' pun masih belum bisa dipahami.

Beberapa kebohongan tampaknya disampaikan untuk membuat pembohong patologis tampak seperti 'pahlawan' atau mendapatkan penerimaan maupun simpati.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2016 tentang apa yang terjadi pada otak saat anda berbohong menemukan bahwa 'semakin banyak ketidakbenaran yang dikatakan seseorang, maka semakin mudah dan semakin sering ia berbohong'.

Hasilnya juga menunjukkan bahwa kepentingan pribadi tampaknya turut memicu munculnya ketidakjujuran.

Meskipun penelitian ini tidak secara khusus melihat kebohongan patologis, ini mungkin memberikan beberapa informasi terkait 'mengapa pembohong patologis bisa secara mudah melakukan banyak kebohongan'.

Baca juga: Sering Bohong Tanpa Sebab, Bisa Jadi Ciri Pembohong Patologis

Berikut ini adalah beberapa ciri dan karakteristik pembohong patologis yang diakui secara ilmiah.

Kebohongan mereka tampaknya tidak memiliki manfaat yang jelas.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas