Mengenal Mythomania, Kebohongan yang Membuat Seseorang Jadi 'Pahlawan atau Korban'
Kebohongan patologis yang juga diketahui sebagai mythomania dan pseudologia fantastica merupakan perilaku kronis dari kebohongan kompulsif.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Ketika menjawab pertanyaan, mereka mungkin berbicara banyak tanpa pernah spesifik atau langsung menjawab pertanyaan.
Lalu apa yang membedakan lebohongan patologis dan kebohongan putih?
Kebohongan patologis disampaikan secara konsisten dan cenderung menjadi kebiasaan, dilontarkan tanpa alasan atau keuntungan yang jelas, dilakukan secara terus menerus, cenderung membuat pembohong tampil sebagai pahlawan atau korban, tidak takut munculnya rasa bersalah atau risiko ketahuan.
Beberapa contoh kebohongan patologis meliputi:
1. Membuat sejarah palsu seperti mengatakan bahwa mereka telah mencapai atau mengalami sesuatu yang sebenarnya 'belum atau tidak mereka rasakan'.
2. Mengaku memiliki penyakit yang mengancam jiwa, namun kenyataannya mereka tidak mengidap penyakit itu.
3. Berbohong untuk membuat orang lain terkesan atau simpati.
Sedangkan kebohongan putih terkadang dianggap tidak berbahaya, dilakukan tanpa ada niat jahat dan cenderung disampaikan untuk menjaga perasaan orang lain atau menghindari masalah.
Berikut sederet tanda yang dapat membantu anda dalam mengidentifikasi pembohong patologis
- Mereka sering berbicara tentang pengalaman dan pencapaian, di mana mereka tampak seperti pahlawan.
- Mereka juga korban dalam banyak cerita yang mereka buat, hanya untuk mencari simpati.
- Cerita mereka cenderung rumit dan sangat detail.
- Mereka merespons pertanyaan dengan rumit dan cepat, namun responsnya biasanya tidak jelas dan cenderung tidak memberikan jawaban untuk pertanyaan itu.
- Mereka mungkin memiliki versi berbeda dari cerita yang sama, dan biasanya melupakan detail sebelumnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.