Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Virus Langya Diidentifikasi di China, Berbahaya atau Tidak? Ini Penjelasan Para Ilmuwan

Sebuah virus hewan baru yang dapat menginfeksi manusia telah diidentifikasi di China timur. Berbahayakah virus yang kemudian dinamakan virus Langya?

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Virus Langya Diidentifikasi di China, Berbahaya atau Tidak? Ini Penjelasan Para Ilmuwan
pixabay.com
Ilustrasi virus penyakit.Sebuah virus hewan baru yang dapat menginfeksi manusia telah diidentifikasi di China timur. Berbahayakah virus yang kemudian dinamakan virus Langya? 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MARYLAND - Sebuah virus hewan baru yang dapat menginfeksi manusia telah diidentifikasi di China timur. Berbahayakah virus yang kemudian dinamakan virus Langya ini?

Dikutip dari laman nature.com, Jumat (19/8/2022), virus bernama Langya Henipavirus (LayV), dapat menyebabkan gejala pernafasan seperti demam, batuk dan kelelahan.

Baca juga: Muncul di Tiongkok, Ini Lima Fakta Soal Penyakit Virus Langya 

Virus ini juga terkait erat dengan dua virus henipa lainnya yang diketahui turut menginfeksi orang yakni virus Hendra dan virus Nipah yang menyebabkan infeksi pernafasan dan bisa berakibat fatal.

Para peneliti berpikir LayV dibawa oleh tikus yang mungkin telah menginfeksi orang secara langsung atau melalui hewan perantara.

Virus itu dijelaskan dalam New England Journal of Medicine pada 4 Agustus lalu.

Para peneliti mengatakan LayV telah menginfeksi 35 orang sejak 2018, dan tidak ada kasus yang tampaknya terkait.

Berita Rekomendasi

Namun para ilmuwan mengatakan bahwa mereka saat ini tidak terlalu khawatir, karena virus itu tampaknya tidak menyebar secara mudah diantara orang-orang dan tidak fatal.

"Tidak perlu mengkhawatirkan hal ini, namun pengawasan berkelanjutan sangat penting," kata Ahli Virologi Evolusioner di University of Sydney di Australia, Edward Holmes.

Baca juga: Kenali Gejala TBC pada Anak, Jangan Sepelekan Batuk Lebih Dari 2 Minggu dan Demam Berulang

Ia menjelaskan bahwa penting untuk melakukan pengujian secara teratur pada manusia dan hewan terkait virus ini.

"Hal ini untuk memahami risiko penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan lain ke manusia," jelas Holmes.

Sementara itu, Ahli Epidemiologi Penyakit Menular di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Maryland, Emily Gurley mengatakan wabah besar penyakit menular biasanya meluas setelah banyak prediksi awal yang salah.

"Jika kita secara aktif meneliti penyakit itu, maka kita berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk bisa menghentikan atau menemukan sesuatu lebih awal," papar Gurley.

Pengawasan rumah sakit

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas