Waspada Flu Tomat, Penyakit Menular yang Menyerang Anak Usia di Bawah 5 Tahun
Berdasarkan studi The Lancet, anak-anak berisiko tinggi terpapar flu tomat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Berdasarkan studi The Lancet, anak-anak berisiko tinggi terpapar flu tomat.
Sejauh ini laporan di India menunjukan penderita flu tomat didominasi pada kelompok usia tersebut.
Baca juga: Belum Usai Covid-19 dan Cacar Monyet, Kini Muncul Flu Tomat, Apa Gejala Utamanya?
Diketahui, lebih dari 82 anak di bawah 5 tahun terinfeksi flu tomat telah dilaporkan oleh rumah sakit pemerintah di India.
Serta penyebarannya yang ditenggarai melalui kontak dekat.
Anak kecil juga rentan terhadap infeksi ini melalui penggunaan popok, menyentuh permukaan yang tidak bersih, serta memasukkan barang langsung ke dalam mulut.
Baca juga: Flu Singapura Umumnya Ringan, Pakar Epidemiologi: Walau Jarang, Bisa Infeksi Otak
Flu tomat memiliki kemiripannya dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Jika wabah flu tomat pada anak-anak tidak dikendalikan dan dicegah, penularannya dapat menyebabkan konsekuensi serius dengan menyebar pada orang dewasa juga.
Mirip dengan jenis influenza lainnya, flu tomat sangat menular.
Sebagai pencegahan, sangat dianjurkan memelihara kebersihan dan sanitasi di sekitar serta mencegah anak yang terinfeksi untuk kontak dengan anak lain yang sehat.
Baca juga: Virus Covid-19 Diprediksi Tingkat Keparahan akan Berkurang dan Jadi Flu Biasa
Sampai saat ini, tidak ada obat antivirus atau vaksin yang tersedia untuk pengobatan atau pencegahan flu tomat.
Flu tomat adalah penyakit yang sembuh sendiri dan tidak ada obat khusus untuk mengobatinya.
Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif, yakni pengobatan chikungunya, demam berdarah dan penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Gejala Flu Tomat
Virus flu tomat menunjukkan gejala yang mirip dengan Covid-19 seperti demam, kelelahan, dan nyeri tubuh pada awalnya.
beberapa pasien dengan Covid-19 juga melaporkan ruam pada kulit), virus ini tidak terkait dengan SARS- CoV-2.
Flu tomat bisa menjadi efek lanjutan dari chikungunya atau demam berdarah pada anak-anak daripada terinfeksi virus.
Gejala utama yang diamati pada anak-anak dengan flu tomat mirip dengan chikungunya, yang meliputi demam tinggi, ruam, dan nyeri hebat pada persendian.