Hati-hati, Nyeri Saat Haid Bisa Jadi Tanda Gejala Endometriosis
Rasa nyeri saat haid pada wanita yang mengalami menstruasi bisa saja merupakan salah satu gejala endometriosis.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menstruasi atau haid merupakan momen yang wajar dialami semua wanita di dunia, namun jika keluarnya darah ini disertai rasa nyeri tentu akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Dokter Spesialis Obstetrisian dan Ginekolog (Obgyn), Dr. Malvin Emeraldi, Sp.OG., mengatakan, rasa nyeri saat haid pada wanita yang mengalami menstruasi bisa saja merupakan salah satu gejala endometriosis.
\"Kalau kita ngomongin keluhan nyeri haid, apalagi sampai mengganggu aktivitas, kemungkinan besar penyebabnya adalah endometriosis," kata Dr. Malvin, dalam Launching Pusat Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu' di Brawijaya Hospital Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (2/9/2022).
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang ada pada lapisan rahim (endometrium) ditemukan di luar rahim atau di tempat lain di dalam tubuh.
Setiap bulan, jaringan ini bereaksi melalui cara yang sama dengan jaringan yang biasanya melapisi rongga rahim, membangun dan kemudian memecah dan berdarah.
Baca juga: Beragam Manfaat Jahe: Lawan Infeksi hingga Mengurangi Nyeri Haid
Berbeda dengan jaringan dalam rahim yang meninggalkan tubuh sebagai suatu periode yang disebut haid atau menstruasi, darah dari jaringan endometriosis ini tidak memiliki cara untuk keluar.
Sehingga dapat menyebabkan peradangan, rasa sakit dan pembentukan jaringan parut.
Endometriosis juga dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya, termasuk penyakit kanker, autoimun tertentu, fibroid dan adenomiosis.
Kondisi ini berdampak pada sekitar 176 juta wanita di seluruh dunia.
Baca juga: Apakah Haid Anda Terganggu atau Wajar? Yuk Kenali Tanda-tanda Menstruasi yang Normal
Di Amerika Serikat (AS), endometriosis adalah salah satu penyebab utama operasi laparoskopi dan histerektomi.
Diperkirakan 1 dari 10 wanita menderita kondisi ini di AS, namun banyak yang tidak terdiagnosis.
Perlu diketahui bahwa mereka yang menderita endometriosis berpotensi mengalami masalah kesuburan.
"Kalau misalnya dia ada gangguan pola, jumlah dan lama haidnya berbeda, tentunya kita tidak tahu masa suburnya kapan, itulah mengapa bila ada (gejala) itu bisa mengalami gangguan kesuburan," jelas Dr. Malvin.
Yang perlu digarisbawahi adalah endometriosis dapat mempengaruhi semua wanita dan remaja wanita pada usia subur, terlepas dari ras,etnis dan keadaan sosial maupun ekonomi mereka.