Bantu Proses Persalinan Ibu Hamil Positif HIV, Bisakah Nakes Tertular? Begini Kata Prof Zubairi
Ada beberapa cara HIV menular dari satu orang ke orang lainnya. Salah satunya lewat kontak darah dengan mereka yang positif HIV.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada beberapa faktor penularan human immunodeficiency virus (HIV). Satu di antaranya adalah kontak darah dengan mereka yang positif HIV.
Lantas, apakah tenaga kesehatan yang bantu proses kelahiran ibu positif HIV bisa tertular?
Terkait hal ini, Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi dari PB IDI, Prof Zubairi Djoerban pun memberikan penjelasan di akun Instagram miliknya.
Baca juga: Bisakah Indonesia Bebas HIV di Tahun 2030? Ini Analisa Prof Zubairi
Pada satu kasus, jika seorang bidan membantu kelahiran seorang ibu yang positif HIV, maka risiko penularan minimal.
"Risikonya minimal. Tertular melalui layanan kesehatan amat sangat kecil kemungkinan," ungkapnya pada akun Instagram dikutip Tribunnews, Senin (5/9/2022).
Namun, perlu diingat jika tetap harus berhati-hati. Apalagi kalau terdapat luka di tangan yang belum mengering. Karena, kalau terjadi kontak darah bisa menularkan.
"Hal ini bisa terjadi kalau ada luka di tangan, atau menolong melahirkan tanpa sarung tangan. Punya luka belum sembuh, bisa tertular," papar Prof Zubairi.
Walau pun, tetap kata Prof Zubairi, risiko tertular tertusuk jarum adalah sekitar 2-3 perseribu.
"Amat sangat kecil tertular. Namun lebih baik untuk berhati-hati," pungkasnya.