Hernia pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mendiagnosis, dan Pengobatan
Berikut ini penyebab, gejala, cara mendiagnosis, hingga cara mengobati hernia pada bayi dan anak-anak.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Kebanyakan hernia inguinalis terjadi pada anak laki-laki.
Saat bayi yang belum lahir berkembang selama kehamilan, ada lubang kecil di otot perut.
Setelah lahir, pembukaan ini menutup.
Namun terkadang, otot-otot ini tidak sepenuhnya menutup sehingga terdapat sebuah lubang kecil.
Lingkaran usus kemudian dapat bergerak ke lubang di antara otot-otot perut dan menyebabkan hernia umbilikalis.
Bayi yang Berisiko Terkena Hernia
Hernia lebih sering terjadi pada bayi yang memiliki faktor risiko sebagai berikut:
- Terlahir lebih awal atau prematur
- Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita hernia saat bayi
- Memiliki cystic fibrosis
- Memiliki displasia perkembangan pinggul, suatu kondisi yang hadir saat lahir
- Menjadi anak laki-laki dengan testis tidak turun, yang berarti sebelum lahir testis tidak bergerak ke dalam skrotum
- Memiliki masalah dengan saluran kemih atau organ reproduksi
Baca juga: Gejala Hernia pada Bayi: Muncul Tonjolan di Bagian Pusar hingga Alami Demam
Hernia Inguinalis
Jenis hernia inguinalis lebih sering terjadi pada anak-anak yang memiliki riwayat keluarga hernia yang sama dan masalah kemih atau reproduksi lainnya.
Adapun hernia inguinalis lebih sering terjadi di daerah selangkangan kanan daripada di kiri, tetapi juga bisa terjadi di kedua sisi sekaligus.
Hernia Umbilikalis
Jenis hernia umbilikalis lebih sering terjadi pada bayi yang lahir prematur.
Gejala Hernia pada Bayi
Hernia sering terjadi pada bayi yang baru lahir, tetapi mungkin tidak dapat langsung dilihat selama beberapa minggu atau bulan setelah lahir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.