Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kasus Ginjal Akut Misterius Bertambah, Hindari Dulu Konsumsi Parasetamol Sirup Ganti dengan Kompres

IDAI imbau warga hindari penggunaan obat sirup parasetamol khususnya untuk diberikan ke anak sampai ada penyebab pasti gangguan ginjal akut.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kasus Ginjal Akut Misterius Bertambah, Hindari Dulu Konsumsi Parasetamol Sirup Ganti dengan Kompres
starkvilleurgentcareclinic.com
Ilustrasi demam pada anak. Meski belum menemukan penyebab tunggal terjadinya gangguan ginjal akut misterius yang terjadi di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau warga menghindari dulu penggunaan obat sirup parasetamol. 

Kalau ginjal mengalami gangguan, akan terjadi penumpukan cairan, limbah, dan racun di dalam tubuh yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada ginjal.

"Kalau ginjal memang terganggu hingga stadium 3, artinya sampah tidak bisa dibuang karena ginjal berhenti berfungsi. Salah satu cara penanganan adalah melakukan cuci darah," ujarnya. Ada kesulitan tersendiri jika melakukan cuci darah pada pasien yang masih anak-anak. Meski mesin banyak tersedia di Indonesia, namun umumnya gangguan ginjal biasanya terjadi pada orang tua.

Karena terjadi penurunan fungsi ginjal seiring bertambahnya usia.

Selain itu juga disebabkan oleh penyakit lain seperti hipertensi dan diabetes. Sedangkan untuk anak-anak, secara epidemiologi, kondisi anak memerlukan cuci darah jauh sedikit.

"Sehingga memang tidak praktis, efesien menyediakan di banyak tempat. Ketika terjadi lonjakan, kami menentukan center yang bisa mengerjakan pada anak. Di Jakarta ada RSCM dan RS Harapan Kita," ujar Dr Eka.

Baca juga: IDAI Tegaskan Tak Pernah Anjurkan Stop Penggunaan Paracetamol 

Dr Eka pun menganjurkan untuk datang langsung jika ditemukan ada gangguan yang mengarah pada gangguan ginjal akut.

Diharapkan dapat segera mendapatkan respon pengobatan lebih baik.

Berita Rekomendasi

Lalu apakah penderita penyakit ginjal akut misterius tersebut bisa sembuh?

Dr Eka menjelaskan secara umum gangguan ginjal akut meski pun sampai terjadi pada tahap stadium tiga masih bisa sembuh dan pulih total.

"Artinya yang pulih total itu, yang tadinya stadium tiga membutuhkan cuci darah, maka bisa betul-betul lepas. Fungsi ginjal kembali normal," ungkapnya.

Pasien bisa memproduksi urine lagi dengan normal. Kemudian mengeluarkan sisa-sisa sampah metabolisme dengan normal.

Namun memang berisiko, ketika terkena infeksi yang berat atau dehidrasi secara teoritis terjadi lagi gangguan fungsi ginjal.

Tapi belum tentu langsung stadium tiga. Situasi ini harus terus dilakukan pemantauan.

Baca juga: BPOM Temukan 6 Merek Kopi Kemasan yang Mengandung Paracetamol dan Sildenafil, Ini Efek Sampingnya

Lalu lanjut Dr Eka menurut kepustakaan menyebutkan mungkin sekitar 30 persen, pasien tersebut bisa mengalami gangguan ginjal kronik ketika di usia dewasa muda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas