Waspada Perubahan Warna Urine, Berikut Warna Urine Penderita Gagal Ginjal Akut
Urine dapat memberikan informasi tentang kondisi kesehatan seseorang. Kenali warna urine apa yang menandakan penyakit gagal ginjal akut.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Jika seseorang sudah minum banyak cairan tapi urin masih berwarna cokelat maka kemungkinan mengalami kerusakan otot, penyakit ginjal atau gagal ginjal.
Ketika ginjal gagal, peningkatan konsentrasi dan akumulasi zat dalam urine menyebabkan warna yang lebih gelap yang mungkin coklat, merah atau ungu.
Perubahan warna ini disebabkan oleh protein atau gula yang tidak normal, kadar sel darah merah dan putih yang tinggi, dan jumlah partikel berbentuk tabung yang disebut gips seluler.
Adanya darah dalam urin dapat membuat urin tampak merah atau berwarna seperti teh atau cola.
Urine berwarna coklat tua terjadi pada gagal ginjal karena penumpukan produk limbah dalam urin atau buang air kecil lebih jarang dan dalam jumlah yang lebih sedikit dari biasanya.
Baca juga: Gejala Gagal Ginjal Akut, Mulai Demam hingga Jumlah Urine Berkurang
Urin berbusa atau mendesis juga bisa menjadi tanda gagal ginjal, meskipun buih tidak berwarna dan biasanya terjadi karena peningkatan protein dalam urin atau penyakit ginjal.
Urine berbusa menunjukkan kemampuan ginjal yang berkurang untuk menyaring dan membersihkan darah.
Pengobatan Gagal Ginjal
Gagal ginjal bisa menjadi kondisi yang melemahkan dan mengancam jiwa dengan gejala seperti lesu, lemah, pembengkakan umum, sesak napas, gagal jantung kongestif dan gangguan irama jantung yang fatal.
Banyak penyebab gagal ginjal yang dapat diobati dan mengunjungi ahli urologi akan memastikan kondisi yang mendasarinya didiagnosis dan diobati untuk mengembalikan fungsi normal.
Ahli urologi juga dapat merencanakan untuk mengontrol tekanan darah, diabetes atau kondisi mendasar lainnya sebagai cara untuk mencegah penyakit ginjal kronis.
Tetapi dalam beberapa situasi, gagal ginjal bersifat progresif dan ireversibel.
Ketika itu terjadi, satu-satunya pilihan pengobatan adalah dialisis atau transplantasi, masing-masing dengan keuntungan dan kerugian.
Perawatan apa pun yang direkomendasikan oleh ahli urologi, tetap perlu membuat beberapa perubahan dalam hidup.
Perubahan termasuk cara makan dan melakukan aktivitas.
Dengan bantuan ahli urologi, keluarga, dan teman, penderita dapat terus menjalani kehidupan yang penuh dan aktif.
(Tribunnews.com/Yurika)