Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Akibatkan 133 Anak Meninggal, Ini Sebaran Kasus Gangguan Ginjal Akut di Sejumlah Daerah

Kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak usia 0-18 tahun meningkat secara signifikan. Sebarannya pun sampai 22 provinsi dalam 2 bulan ini.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Akibatkan 133 Anak Meninggal, Ini Sebaran Kasus Gangguan Ginjal Akut di Sejumlah Daerah
Tribun Bali
Kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak usia 0-18 tahun meningkat secara signifikan. Sebarannya pun sampai 22 provinsi dalam 2 bulan ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak usia 0-18 tahun meningkat secara signifikan. Sebara gangguan ginjal akut di Indonesia pun sampai 22 provinsi dalam dua bulan terakhir ini.

Bak misteri, sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab penyakit gangguan  ginjal akut ini.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan perkembangan terbaru, terkait kasus gangguan ginjal akut pada anak.

Baca juga: Mengenal Zat EG yang Diduga Jadi Salah Satu Pemicu Gangguan Ginjal Akut Pada Anak

Menurt Menkes, teidentifikasi sebanyak 241 kasus gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) pada anak-anak tersebar di 22 provinsi.

Dari jumlah tersebut, 133 pasien atau 55 persen diantaranya meninggal dunia.

Jumlah kasus tersebut kata Budi, meningkat pesat sejak bulan Agustus. Di mana pada Agustus tercatat 36 kasus, September terjadi 78 kasus, dan pertengahan Oktober 110 kasus.

Gangguan ginjal akut ini juga mayoritas menyerang balita atau bayi di bawah lima tahun.

Berita Rekomendasi

Adapun gejala klinis yang nampak adalah demam, kehilangan nafsu makan, malaise, mual, muntah, ISPA, diare, nyeri bagian perut, dehidrasi hingga pendarahan.

Baca juga: Deretan Upaya Tangani Gagal Ginjal Akut: Tarik Obat Sirup hingga Datangkan Antidotum dari Singapura

Dilaporkan sebanyak 29 persen pasien alami gejala anuria atau tidak adanya urine, atau urine keluar dengan jumlah sedikit (oliguria).

Berikut rincian sebaran kasus gangguan ginjal akut di sejumlah daerah.

Jakarta 82 Kasus

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, merupakan tempat dirawatnya para pasien gangguan gagal ginjal akut.
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, merupakan tempat dirawatnya para pasien gangguan gagal ginjal akut. (Fersianus Waku)

Di Jakarta, per 20 Oktober 2022 tercatat ada 82 kasus gangguan ginjal akut yang dialami anak-anak.

Mengutip TribunJakarta 40 di antaranya meninggal dunia.

Dari total 82 kasus penyakit ginjal akut yang ditemukan di ibu kota, sebanyak 60 kasus atau 85 persen terjadi pada balita dan 11 kasus lainnya atau 15 persen pada anak usia 5-18 tahun.

"Sebanyak 35 anak berdomisili di DKI Jakarta. Kemudian 9 dari Banten, Jawa Barat ada 16 kasus, dan 7 kasus di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)," ujar Kepala Dinkes DKI Widyastuti, Tribunnews.com melaporkan.

Sementara itu, berikut sebaran kasus penyakit ginjal akut di wilayah lainnya.

Ratusan Anak di Jawa Barat Dirawat karena Gangguan Ginjal Akut

Mengutip TribunJabar.id, dua kasus gagal ginjal akut misterius ditemukan di Kabupaten Bandung.

Dua anak yang terkena gagal ginjal akut masih menjalani perawatan.

Di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Cimahi, dua anak meninggal dunia akibat penyakit gagal ginjal akut, TribunJabar.id melaporkan.

RSUD Sunan Gunung Jati Cirebon
RSUD Sunan Gunung Jati Cirebon ()

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, anak asal Bandung Barat yang meninggal dunia setelah terkonfirmasi gagal ginjal akut misterius itu berusia 7 tahun, sedangkan anak asal Kota Cimahi baru berusia 1 tahun 10 bulan.

Sementara itu, Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon telah menangani ratusan pasien gagal ginjal akut, mengutip TribunJabar.id.

Selama Januari - September 2022, jumlah pasien gagal ginjal akut yang ditangani RSD Gunung Jati Kota Cirebon mencapai 224 orang.

Direktur RSD Gunung Jati Kota Cirebon, dr Kartibi, mengatakan, jumlah tersebut merupakan pasien yang menjalani rawat jalan maupun rawat inap.

"Di periode tersebut, pasien yang menjalani rawat inap mencapai 97 orang," kata Kartibi saat ditemui di RSD Gunung Jati, Jalan Sudharsono, Kota Cirebon, Jumat (21/10/2022).

Ia mengatakan, angka kematian dari 97 pasien gagal ginjal akut yang dirawat inap di RSD Gunung Jati Kota Cirebon mencapai sembilan orang.

Sementara pasien gagal ginjal akut yang menjalani rawat jalan di RSD Gunung Jati selama 2021 sama seperti jumlah sementara pada tahun ini, yakni 224 orang.

20 Anak Aceh Meninggal karena Gagal Ginjal Akut

Mengutip Serambinews.com, sejak Juli 2022 lalu hingga saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mencatat sebanyak 31 anak mengalamai gagal ginjal akut.

Dari jumlah itu, sebanyak 20 orang meninggal dunia.

Informasi itu disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, dr Iman Murahman, Kamis (20/10/2022).

"Data rekam medik yang dikasih sama orang rumah sakit (RSUZA) ke kita ada 31 anak."

Cuma yang baru terverifikasi tadi (Kamis-red) 29 orang.

Kalau yang meninggal hingga kini ada 20 anak," jelas dr Iman Serambi.

Sumatera Barat

Dilansir TribunPadang.com, kasus gagal ginjal akut pada anak di Sumatera Barat (Sumbar) bertambah satu kasus lagi menjadi 23 kasus.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinkes Sumbar Lila Yanwar, Jumat (21/10/2022)

"Iya bertambah satu, jadi 23 kasus sebelumnya hanya 22 kasus," ujarnya.

Penambahan kasus ini berasal dari Kota Padang, yang diidap bayi berusia 4 bulan.

Ada satu anak yang meninggal dunia saat perawatan di RSUD Rasidin Kota Padang.

Kepala Dinkes Padang Srikurnia Yati menyebut, anak yang meninggal dunia ini berusia 12 tahun.

Sulawesi Barat

Di Sulawesi Barat, Dinas Kesehatan Provinsi setempat belum menemukan kasus penyakit gagal ginjal akut, Tribun-Sulbar.com melaporkan.

"Belum ada kasus terjadi di Sulbar yang ditemukan soal penyakit ginjal akut kepada anak," ujar Kepala Bidang Bidang Yankes, farmasi dan SDMK Dinas Kesehatan Sulbar Erika saat ditemui di Hotel Marannu Jl H Andi Dai, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Mamuju, Sulbar, Kamis (20/10/2022).

Saat ini, pihaknya terus koordinasi dengan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Desa.

"Sekarang ini yang dilakukan penyelidikan epitomologi dan ada bidang tersendiri melakukan itu," ungkapnya.

Sumatera Utara

Di Kota Medan, 6 anak di meninggal dunia akibat terkena penyakit gagal ginjal akut dalam dua pekan terakhir.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution saat ditemui Tribun Medan usai menghadiri acara Dies Natalis USU yang ke 70, Kamis (20/10/2022).

Dijelaskan Bobby Nasution bahwa hingga Kamis, data yang diterima oleh Pemko Medan dari Dinas Kesehatan ada delapan orang anak yang sudah terpapar penyakit gagal ginjal akut.

"Dari laporan yang kami terima kemarin ada delapan kasus, enam diantaranya dinyatakan meninggal dunia," jelas Bobby Nasution.

Yogyakarta

Mengutip TribunJogja.com, berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan atau Dinkes DIY, panyakit ginjal akut sudah terdeteksi sebanyak 13 kasus.

Lima pasien di antaranya meninggal dunia.

Dari 13 kasus yang ditemukan, 8 pasien berusia di bawah lima tahun dan sisanya berusia antara 5 hingga 13 tahun.

Sedangkan untuk kasus meninggal dunia terjadi pada pasien balita berusia di bawah lima tahun berjumlah empat orang dan sisanya satu pasien berusia 10 tahun.

Jambi

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mencatat ada tiga kasus penyakit Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) di Provinsi Jambi.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Ike Silviana pada Rabu, (19/10), dilansir TribunJambi.com.

Ike Silviana mengatakan penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini, ditemukan di Provinsi Jambi dari Agustus 2022 lalu.

Kasus yang ditemui ini tersaring melalui rumah sakit yang ada di Provinsi Jambi.

"Ada satu kasus bulan Agustus waktu itu saya belum ada di P2P (Dinkes) ini, tetapi ada satu kasus yang dilaporkan IDAI yang kemudian terekap oleh Kemenkes itu di Sungai Penuh dan kondisinya membaik," kata dr. Ike.

Selanjutnya ditambahkannya kasus kedua terdapat di bulan September, yang dirujuk ke salah satu rumah sakit di Palembang yang kemudian kondisinya membaik.

dr. Ike kemudian mengungkap kasus ketiga yang terdapat di Provinsi Jambi, namun kondisi pasien tidak terselamatkan.

"Kasus ketiga ada di RS Raden Mattaher sekira dua minggu yang lalu dan kasusnya meninggal, jadi tiga kasus," ungkapnya.

Diketahui kasus pertama yang terdapat di Sungai Penuh merupakan anak berumur 2 tahun, kemudian kasus kedua berumur 1 tahun dan ketiga berumur 7 tahun.

Jawa Timur

Berdasarkan data Pemprov, sampai 20 Oktober, tercatat 23 kasus Gangguan Ginjal Akut yang ditemukan di Jawa Timur.

Dari jumlah itu tercatat 12 kasus meninggal, 8 kasus sembuh, dan yang tengah dirawat 3 kasus, Surya.co.id melaporkan.

Kalimantan Utara

Kalimantan Utara mencatat kasus diduga gagal ginjal akut di RSUD dr.H. Jusuf SK, Tarakan, Kamis (20/10/2022), TribunKaltara.com melaporkan.

Kasus itu adalah kedua.

Kasus pertama sudah pernah ada juga sejak Rabu namun kasus pertama, baru sebatas dicurigai apakah GGA.

Kasus kedua ini dialami anak balita usia 2 tahun dengan berat 11 kg.

Sulawesi Tenggara

Dua kasus diduga gagal ginjal akut terdeteksi di Kota Kendari dan Baubau, Provinsi Sultra, Jumat (21/10/2022), mengutip TribunnewsSultra.com.

Kepala Dinas Kesehatan, Sulawesi Tenggara, dr Putu Agustin Kusumawati mengatakan pihaknya belum memastikan dua kasus tersebut karena gagal ginjal akut pada anak.

Karena pihaknya, sampai saat ini masih mengirim hasil pemeriksaan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

dr Putu Agustin Kusumawati mengukapkan dua anak yang dirawat karena gagal ginjal berasal dari Konawe dan dirujuk ke RSUD Bahtermas Sultra.

Sementara, satu pasien gagal ginjal pada anak dari Kabupaten Buton Selatan dirujuk ke RS Palagimata Kota Baubau.

Kepala Dinas Kesehatan Sultra ini membenarkan dua anak tersebut dirawat karena masalah kesehatan (ginjal).

Namun, dirinya belum menyebut dua anak ini dirawat karena gagal ginjal akut setelah mengonsumsi obat sirup.

Selain itu, dr Putu Agustin Kusumawati membenarkan satu anak yang dirawat RS Palagimata Baubau meninggal dunia.

"Tapi semua kasus ini kami masih menduga, dan menunggu hasil laboratorium dari Kementerian Kesehatan," ucap dr Putu Agustin Kusumawati.

Lampung

Di Bandar Lampung, bayi 11 bulan terkonfirmasi terkena gagal ginjal akut, Sabtu (22/10/2022).

Kini, pemeriksaan riwayat penggunaan obat-obatannya sedang dilakukan, Tribunbandarlampung.com melaporkan.

Kasus ini adalah kasus gagal ginjal pertama yang tercatat di Bandar Lampung.

Baru Kali Ini Terjadi Kasus Gagal Ginjal Anak yang Dikaitkan Keracunan Obat Baru
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Mohammad Syahril menyampaikan sebelumnya gagal ginjal merupakan penyakit sangat biasa yang nyaris setiap tahun terjadi.

Namun gagal ginjal yang diketahui pada umumnya terjadi akibat dari infeksi, dehidrasi ataupun pendarahan.

Namun gagal ginjal yang diakibatkan karena intoksikasi atau keracunan obat baru kali ini terjadi.

Jubir Kementerian Kesehatan, dr Syahril dalam konferensi pers virtual Kemenkes terkait temuan kasus pertama monkeypox atau cacar monyet pada hari ini Sabtu (20/8/2022).
Jubir Kementerian Kesehatan, dr Syahril dalam konferensi pers virtual Kemenkes terkait temuan kasus pertama monkeypox atau cacar monyet pada hari ini Sabtu (20/8/2022). (Istimewa)

"Tapi gagal ginjal itu sebetulnya macam - macam, hampir tiap tahun ada. Tapi yang dikaitkan dengan intoksikasi obat yang saat ini angkanya cukup signifikan ini baru ini," kata Syahril dalam diskusi daring Polemik Trijaya 'Misteri Gagal Ginjal Akut', Sabtu (22/10/2022).

Sebelumnya hanya mungkin karena infeksi, dehidrasi, karena pendarahan, jadi tidak terlalu mendapat perhatian kita karena dianggap kasus yang sangat biasa," lanjutnya.

Kasus gagal ginjal pada anak kata Syahril, sebelumnya tak pernah ada kaitannya dengan keracunan atau intoksikasi obat.

"Sebelumnya tidak ada yang kaitannya dengan keracunan atau intoksikasi obat seperti saat ini," jelas dia.

(Tribunnews.com/Tiara Shelavie/Danang Triatmojo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas