Kasus Kanker Serviks di Indonesia Capai 36 Ribu Per Tahun, Ini Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai
Padahal kesehatan dan kebersihan organ intim wanita ikut mempengaruhi kondisi tubuh seseorang, termasuk terhindar dari beberapa infeksi dan penyakit.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para wanita kerap lebih mengutamakan perawatan untuk kesehatan kulit terutama pada bagian wajah.
Sebab wajah seringkali mempengaruhi kepercayaan diri seseorang terlebih jika tampak kusam dan kurang sehat.
Bahkan, banyak wanita yang rela mengeluarkan biaya ekstra demi rangkaian perawatan kulit.
Tapi kesadaran untuk merawat kesehatan dan kebersihan kulit di bagian lain seperti area organ intim masih kurang.
Padahal kesehatan dan kebersihan organ intim wanita ikut mempengaruhi kondisi tubuh seseorang, termasuk terhindar dari beberapa infeksi dan penyakit.
Menurut data dari International Agency for Research on Cancer (IARC) atau Badan Penelitian Kanker Internasional, angka kejadian kasus kanker serviks atau kanker leher rahim di Indonesia mencapai 36.633 jiwa per tahunnya.
Sementara angka kematian per tahunnya adalah 21.003 jiwa, dengan rata-rata 57 sampai 60 kasus kematian akibat kanker serviks per harinya.
Infeksi kanker serviks ini menyerang wanita di rentang usia mulai dari 15 hingga 45 tahun.
Sementara data dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa kanker serviks menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah kanker payudara.
Banyak faktor yang bisa memicu kanker serviks pada wanita, diantaranya adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV), merokok, penggunaan pil KB, kehamilan usia muda (dibawah 20 tahun), daya tahan tubuh lemah, termasuk tidak menjaga kebersihan organ intim dan menggunakan pembalut berbahan dioksin dalam jangka waktu yang lama.
Kanker serviks juga dapat menular melalui hubungan seksual yang tidak aman.
Baca juga: Kanker Serviks Sebabkan 21.003 Kematian di Indonesia di Tahun 2020
Terdapat sejumlah tanda kanker serviks yang patut diwaspadai, diantaranya seperti perdarahan vagina, perdarahan saat berhubungan seksual, dan adanya metastasis.
Tingginya kasus kanker serviks menuntut para wanita untuk dapat meningkatkan kewaspadaan agar mampu meminimalisir penyebab-penyebab serta dapat mendeteksi sedini mungkin.
Beberapa solusi lain yang bisa dilakukan untuk pencegahan kanker serviks adalah vaksinasi HPV, pemeriksaan Pap Smear, berhubungan seksual yang aman dan sehat, tidak merokok, serta menjaga kebersihan organ intim kewanitaan.