Infeksi HIV yang Serang Kekebalan Tubuh, Gejala dan Cara Pengobatan HIV AIDS
Pengertian infeksi HIV yang menyerang kekebalan tubuh, gejala HIV dan HIV AIDS. Berikut ini cara pengobatan HIV AIDS yang tidak bisa disembuhkan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Human immunodeficiency virus (HIV) adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
HIV menjadi mematikan saat menyerang sel darah putih yang disebut sel CD4.
HIV dapat menghancurkan sel CD4, melemahkan kekebalan seseorang terhadap infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis dan infeksi jamur, infeksi bakteri parah, dan beberapa jenis kanker.
Jika HIV tidak diobati, dapat menyebabkan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), dikutip dari WHO.
Saat ini, tidak ada obat yang efektif untuk menyembuhkan HIV.
Baca juga: Denise Chariesta Disebut Terinfeksi HIV, Gejala HIV Saat Menginfeksi Tubuh Ada yang Mirip Flu
Begitu seseorang tertular HIV, mereka akan mengidapnya seumur hidup.
Namun, dengan perawatan medis yang tepat, HIV dapat dikendalikan.
Orang dengan HIV yang mendapatkan pengobatan HIV yang efektif dapat berumur panjang, hidup sehat dan melindungi pasangannya.
Gejala HIV
Infeksi HIV dapat terdeteksi karena menunjukkan beberapa gejala, tapi ada juga yang tidak bergejala.
Berikut ini infeksi HIV yang menunjukkan gejala menurut MayoClinic:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan nyeri sendi
- Ruam
- Sakit tenggorokan dan luka mulut yang menyakitkan
- Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher
- Diare
- Penurunan berat badan
- Batuk
- Keringat malam.
Baca juga: Minum Obat Teratur, Pengidap HIV AIDS Bisa Hidup Sehat, Bugar dan Fit hingga Menikah dan Punya Anak
Jika HIV tidak segera ditangani, akan menyebabkan HIV AIDS yang dapat memperburuk kekebalan tubuh.
Beberapa penderita HIV mengalami gejala tertentu sebelum menjadi HIV AIDS.
Tanda dan gejala dari beberapa infeksi HIV AIDS termasuk:
- Berkeringat
- Panas dingin
- Demam berulang
- Diare kronis
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Bintik putih yang terus-menerus atau lesi yang tidak biasa di lidah atau di mulut
- Kelelahan yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan
- Kelemahan
- Penurunan berat badan
- Ruam kulit atau benjolan.
Baca juga: Ciri-ciri Orang Terkena HIV, Mulai dari Stadium 1 hingga Stadium 3
Cara Penanganan HIV
HIV sepenuhnya dapat dicegah dengan beberapa cara.
Hingga saat ini tidak ada obat untuk penderita HIV.
Namun, bagi seseorang yang menderita HIV dapat melakukan beberapa treatment untuk mencegah HIV berkembang menjadi lebih parah.
Menurut WHO, berikut ini beberapa penanganan HIV yang ada saat ini:
- Kondom
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah penyebaran virus HIV.
Selain itu, kondom juga dapat mencegah infeksi menular seksual lainnya.
Penanganan HIV juga dapa dilakukan dengan menggunakan profilaksis (pencegahan infeksi menggunakan obat) untuk mencegah HIV.
- Antiretroviral (ART)
HIV dapat diobati dengan terapi antiretroviral, yang terdiri dari satu atau lebih obat pencegahan.
ART tidak dapat menyembuhkan HIV, tapi mengurangi replikasinya di dalam darah, sehingga mengurangi viral load ke tingkat yang tidak terdeteksi.
ART memungkinkan orang yang hidup dengan HIV untuk menjalani hidup yang sehat dan produktif.
Obat ini juga berfungsi sebagai pencegahan yang efektif dan mengurangi risiko penularan lebih lanjut sebesar 96 persen.
Untuk penanganan yang maksimal, ART harus diminum setiap hari sepanjang hidup orang tersebut.
Orang dapat melanjutkan ART yang aman dan efektif jika mereka mematuhi pengobatan mereka.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait HIV AIDS