Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Bisa Dilakukan sejak dalam Kandungan

Penyakit Jantung Bawaan atau PJB dapat dideteksi dini yaitu sejak dalam kandungan. Hal ini bisa dilakukan melalui pemeriksaan selama masa kehamilan.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Bisa Dilakukan sejak dalam Kandungan
https://www.freepik.com/
Penyakit Jantung Bawaan atau PJB dapat dideteksi dini yaitu sejak dalam kandungan. Hal ini bisa dilakukan melalui pemeriksaan selama masa kehamilan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penyakit Jantung Bawaan atau PJB dapat dideteksi dini yaitu sejak dalam kandungan. Hal ini bisa dilakukan melalui pemeriksaan selama masa kehamilan.

Salah satunya melalui layanan fetal heart program, yaitu menegakkan diagnosis penyakit jantung bawaan pada janin dengan kerja sama tim yaitu bidang fetomaternal, kardiologi anak, perinatologi, anestesi dan bedah jantung pediatrik.

Baca juga: Kenali Gejala Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir hingga Remaja

Layanan ini bisa dijumpai di RSAB Harapan Kita.

"Dengan telah diketahui adanya penyakit jantung bawaan sejak janin, maka dapat dilakukan persiapan tindakan dan tata laksana bayi yang akan dilahirkan dengan lebih baik," ucap Direktur utama PKIAN RSAB Harkit, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, MPH, MH.Kes dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Intervensi yang Dilakukan pada Pasien PJB

Disebutkan Ockti, terjadi peningkatan rujukan pasien dengan penyakit jantung bawaan ke RSAB Harapan Kita, sehingga memerlukan tindakan diagnostik dan intervensi yang lebih baik.

Berita Rekomendasi

"Fasilitas kateterisasi merupakan salah satu kebutuhan penting untuk menangani kasus penyakit jantung bawaan dengan teknologi terkini, tidak kalah dengan fasilitas di negara maju," ujarnya.

Sesuai Rencana Strategi Bisnis RSAB Harapan Kita Tahun 2021-2024 tentang Pelayanan Diagnostik Terpadu, telah dicantumkan layanan baru kateterisasi, maka diperlukan peningkatan kompetensi dan keterampilan khusus di bidang kateterisasi jantung bayi.

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan perawat kardiologi telah dilakukan sejak 2018, sehingga perlu dilanjutkan untuk meraih tingkat kompetensi yang lebih tinggi.

Baca juga: Dokter Spesialis Ungkap Penyebab Malnutrisi pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Dengan demikian, diperlukan adanya peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan kardiologi Intervensi pada bayi yang akan dilaksanakan di Institut Jantung Negara Malaysia.

Kegiatan ini diwujudkan melalui proses Penandatanganan MoU RSAB Harapan Kita dengan Institut Jantung Negara Malaysia, serta Webinar Hybrid Platform yang dilaksanakan secara offline dan online pada hari Kamis, 15 Desember 2022.

Ilustrasi penyakit jantung.
Ilustrasi penyakit jantung. (Istimewa)

Melalui MOU tersebut, RSAB Harapan Kita sudah mengirimkan dokter spesialis anak ke Institut Jantung Negara Malaysia.

"Kalau dokter sudah kami kirimkan, dokter anak sub spesialis kardiologi. Kami punya 3 dokter semuanya sudah di Institut Jantung Negara Malaysia. Tahun depan akan dikirim lagi perawat kami sebanyak 5 orang di tahap awal, kemudian akan dikirim lagi bertahap," ucap dr. Ockti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas