Paparan BPA Ancam Kesehatan Bayi, Dokter PDUI: Sebisa Mungkin ‘BPA Free’
dari anak setelah lahir yang saat dites ternyata sudah ada kandungan BPA di tubuhnya, karena paparan BPA dari ibu pada saat hamil dan masuk ke janin.
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
Sebelumnya, sejumlah pakar kesehatan melalui sebuah webinar bertema “Mengenal BPA dari Rumah” yang diselenggarakan Cerdik Sehat, ParentTalk dan Rumah Sakit Mayapada, beberapa waktu lalu, juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang ditempatkan dalam wadah plastik keras polikarbonat yang mengandung BPA.
“Bahaya BPA tidak serta merta berefek. Contohnya gangguan hormon pada anak atau balita yang sedang tumbuh,” kata neonatologist, dr. Daulika Yusna, praktisi kesehatan di sebuah rumah sakit besar di Jakarta. “Gangguan lainnya dapat memicu kanker, jika BPA dikonsumsi terus menerus.”
Lebih jauh lagi, seorang dokter spesialis kandungan dr. Darrel Fernando mengatakan, masyarakat perlu lebih aktif meneliti kode kemasan dan bahan kemasan makanan atau minuman yang akan digunakan.
“Kita harus lebih teliti melihat kode plastik pada setiap produk yang kita gunakan,” katanya. Ia menyebut kode plastik nomor 7 (jenis plastik polikarbonat yang biasa digunakan untuk AMDK galon bekas pakai) yang perlu diperhatikan dalam kemasan makanan atau minuman, karena kode plastik nomor 7 lazimnya mengandung senyawa berbahaya BPA.
“Masalah BPA adalah migrasi atau berpindahnya zat kimia BPA yang ada pada kemasan makanan ke dalam produk pangan,” kata pakar teknologi pangan Dr-Ing. Azis Boing Sitanggang, dalam tanggapannya di webinar yang sama. “Kita akan terpapar jika mengonsumsi produk pangan yang terkontaminasi BPA. Hindari risiko dengan mengurangi paparan.”
Peringatan para pakar kesehatan tentang bahaya plastik polikarbonat yang mengandung BPA terhadap anak dan balita sudah sering dilakukan, tetapi bisnis air kemasan galon guna ulang terus meningkat tiap tahun karena minimnya informasi tentang bahaya BPA.
Hingga saat ini, pemerintah juga belum kunjung menyepakati regulasi yang dikeluarkan BPOM untuk memberi label peringatan tentang bahaya BPA pada AMDK galon guna ulang. Masa depan kesehatan anak dan balita Indonesia sungguh dipertaruhkan.