Konsumsi Obat Hipertensi Terus Menerus Sebabkan Gagal Ginjal? Berikut Penjelasan Dokter
Masih ada ketakutan masyarakat perihal konsumsi obat hipertensi secara terus menerus bisa menyebabkan gagal ginjal.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih ada ketakutan masyarakat perihal konsumsi obat hipertensi secara terus menerus bisa menyebabkan gagal ginjal.
Kekhawatiran ini pun dibantah oleh Sekretaris Jenderal Indonesian Society of Hypertension (InaSH) dr. Djoko Wibisono, Sp.PD-KGH.
Baca juga: Program CERDIK, Upaya Pencegahan Hipertensi
"Obat hipertensi itu tidak merusak ginjal. Justru dia memproteksi semua organ vital tadi. Hipertensi berbahaya ketika mengenai organ vital kita," jelas dr Djoko.
Cara untuk memproteksi organ adalah dengan mengonsumsi obat.
"Tidak perlu takut, yang penting kendalikan tekanan darah. Supaya bisa hidup sehat lebih lama," pungkasnya.
Lebih lanjut, ketika seseorang dinyatakan mengalami hipertensi, maka harus dikendalikan dengan mengonsumsi obat-obatan secara teratur dan tidak putus.
Baca juga: Ingin Cegah Hipertensi Kurangi Garam, Begini Caranya Agar Rasa Masakan Tetap Gurih
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah sekaligus PIC Buku Pedoman Indonesian Society of Hypertension (InaSH), Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP (K),
"Hipertensi perlu dikendalikan supaya jangan stroke, cuci darah, serangan jantung, itu saja tujuan kita. Atau kematian prematur dan disabilitas," ungkap saat ditemui awak media di bilangan Jakarta, Senin (27/2/2023).
Sehingga konsumsi obat-obatan pada pasien hipertensi penting dan jangan sampai putus.
Ia pun mengingatkan jika semakin tua seseorang, makan tekanan darah semakin meningkat.
Ini disebabkan pada orangtua, pembuluh darahnya semakin kaku dan keras.
Baca juga: Ingin Cegah Hipertensi Kurangi Garam, Begini Caranya Agar Rasa Masakan Tetap Gurih
Oleh karena itu pemakaian obat hipertensi secara teratur harus dilaksanakan.
"Kecuali kalau seorang pemuda berusia 18-20 tahunan, gemuk, tidak olahraga, punya kencing manis dan sebagainya. Kemudian kita minta mengubah gaya hidup, dia disiplin dan menuruti rekomendasi dokter, itu masih bisa obatnya diturunkan," paparnya lagi.
Dr Antonia pun menjelaskan jika pada pasien hipertensi yang masih sangat awal, dianjurkan untuk mengubah gaya hidup.
"Nanti kita nilai. Kalau tiga bulan berhasil boleh menunda obat darah tinggi," paparnya lagi.