Apa Itu Penyakit 'Hematuria', Lalu Bagaimana Penanganannya?
satu di antaranya adalah penyakit kencing berdarah yang dikenal sebagai Hematuria dalam istilah medisnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Menurut dokter yang juga merupakan Konsultan Urologi Onkologi ini, secara umum Hematuria terbagi menjadi dua kondisi warna darah yang terlihat kasat mata dan tidak terlihat atau microscopic.
Melanjutkan edukasinya terkait penyakit ini, ia menjelaskan bahwa teknologi flexible Sistoskopi ini berperan sebagai alat bantu untuk menilai penyebab Hematuria yang kasat mata.
"Alat ini berupa Sistokop, alat berbentuk selang kecil yang ujungnya dapat bergerak secara fleksibel dan dilengkapi lampu dan kamera di ujungnya. Kamera akan 'masuk' dan menilai kondisi saluran uretra dan kandung kemih pasien dan dapat ditampilkan di layar monitor," jelas dr. Agus Rizal.
Baca juga: Mengenal Penyakit Batu Tanduk Rusa Ginjal, Gejalanya Nyeri Punggung dan Kencing Berdarah
Sistokopi fleksibel ini, akan diawali aseptik dan antiseptik serta dibetikan gel pelumas dan analgetik lokal.
"Pahami, tindakan ini dapat melihat kelainan secara langsung melalui monitor. Tindakan ini dapat dikerjakan di poliklinik dan persiapan yang tidak terlalu rumit," papar dr. Agus Rizal.
Penanganan Hematuria pun akan dilanjutkan sesuai diagnosis yang didapatkan.
Secara harfiah, jika hasil diagnosis disebabkan oleh adanya batu ginjal, maka batu ginjal itu akan dipecahkan.
Namun jika disebabkan tumor, maka dokter akan melakukan operasi pengangkatan tumor.
"Hanya saja penangan secara rinci akan berbeda dan mengikuti kondisi pasien dan diagnosis yang ditemukan," tegas dr. Agus Rizal.
dr. Agus Rizal kembali menegaskan bahwa upaya pencegahan Hematuria disesuaikan dengan penyebabnya.
Jika karena batu saluran kemih, maka pasien perlu minum air yang cukup setiap hari dan pola hidup sehat.
Namun jika karena kanker saluran kemih, maka anda perlu menghindari asap rokok dan makanan yang tidak sehat yang mengandung pewarna buatan pada makanan.