Apa Itu Penyakit 'Hematuria', Lalu Bagaimana Penanganannya?
satu di antaranya adalah penyakit kencing berdarah yang dikenal sebagai Hematuria dalam istilah medisnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada begitu banyak penyakit yang kini perlu diwaspadai setiap orang terkait dengan gaya hidup, satu di antaranya adalah penyakit kencing berdarah yang dikenal sebagai Hematuria dalam istilah medisnya.
Sebagian besar penyebab keluhan ini tentunya patut diwaspadai, seperti kanker saluran kemih atau batu saluran kemih.
Warna urine pun akan berubah menjadi kemerahan atau cokelat tua, dan dapat disertai pula adanya gumpalan darah.
Dokter Spesialis Urologi di Siloam Hospitals Asri, dr. Agus Rizal A H Hamid Sp.U(K), PhD., dalam bincang sehatnya mengatakan bahwa penanganan terhadap penyakit ini dilakukan secara spesifik pada penyebabnya.
Terkait penanganan penunjangnya dapat dilakukan melalui layanan USG dan CT scan.
Ia menyampaikan bahwa Siloam Hospitals Asri saat ini mengembangkan layanan Sistoskopi fleksibel, yakni Sistokop yang merupakan alat berbentuk selang kecil yang dilengkapi lampu dan kamera di ujungnya.
Kamera ini akan 'masuk' dan mengambil gambar saluran uretra dan kandung kemih pasien untuk ditampilkan di layar monitor.
Layanan ini dapat dilakukan di poliklinik dengan persiapan yang minimal.
"Kami atau para Dokter akan melakukan wawancara kepada pasien sebagai identifikasi keluhan, lalu pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang laboratorium kemudian USG atau CT scan. Untuk kasus-kasus tertentu, evaluasi Hematuria juga dilakukan melalui teknologi Sistoskopi fleksibel yang dimiliki Siloam Hospitals Asri," kata dr. Agus Rizal, dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).
Alat ini, kata dia, memang masih tergolong cukup jarang di Indonesia.
Namun memiliki begitu banyak manfaat bagi pasien yang memiliki keluhan Buang Air Kecil (BAK) berdarah.
dr. Agus Rizal menekankan bahwa penanganan kencing berdarah dilakukan secara detail dan berkelanjutan agar mendapatkan tatalaksana yang optimal dan hasil terbaik.
Penanganan pun akan disesuaikan dengan penyebabnya.