Pentingnya Pemeriksaan Skrining di Awal Kehamilan untuk Deteksi Kelainan Genetika pada Janin
Wanita pada usia kehamilan muda disarankan melakukan pemeriksaan secara rutin, salah satunya melalui Non Invasive Prenatal Test.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memiliki anak yang sehat dan cerdas serta tidak memiliki kelainan genetika menjadi dambaan setiap pasangan yang sudah menikah. Kelainan genetika sendiri selama ini diketahui sebagai penyebab anak menyandang penyakit langka.
Bagi semua orang tua, hal ini tentu tidak diinginkan. Karenanya, wanita pada usia kehamilan muda disarankan melakukan pemeriksaan secara rutin, salah satunya melalui Non Invasive Prenatal Test (NIPT) sebagai langkah paling awal yang dapat dilakukan.
Baca juga: Tiga Dampak yang Muncul Jika Ibu Hamil Miliki Berat Badan Berlebih
Berdasarkan data BKKBN, jumlah orang yang menikah mencapai 1,9 juta hingga 2 juta setiap tahun.
Lalu, ada 4,8 juta kehamilan di Indonesia setiap tahun. Kehamilan inilah yang harus dijaga agar bayi yang dikandung selalu sehat dan cerdas.
NIPT merupakan pemeriksaan skrining pada awal masa kehamilan (prenatal) yang dilakukan secara non invasif untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin dan dilakukan pada trisemester pertama.
Pemeriksaan skrining genetik ini dapat dilakukan sejak usia minggu ke-10 masa kehamilan. NIPT merupakan pemeriksaan non-invasive yang dilakukan dengan cara pengambilan darah melalui vena Ibu, sehingga memiliki risiko yang sangat minimal terhadap janin.
Berbeda dengan pemeriksaan diagnostik yang dilakukan secara invasif seperti mengambil cairan ketuban melalui amniosintesis atau chorionic villus sampling (CVS), kedua metode ini dapat berpotensi membahayakan janin.
Dengan melakukan pemeriksaan NIPT, para calon orang tua dapat mengetahui kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin sedini mungkin.
Pemeriksaan dapat dilakukan di rumah sakit maupun di laboratorium.
Berdasarkan rekomendasi dari American College of Obstetricians and Gynecologist, skrining genetik prenatal harus didiskusikan dan ditawarkan kepada seluruh wanita hamil tanpa memandang usia ibu hamil. Salah satu skrining genetik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil yaitu pemeriksaan Non-Invasive Prenatal Test (NIPT).
Layanan NIPT di Diagnos Laboratorium sudah lama diberikan dan saat ini diberi nama baru yakni DNA Hope untuk pemeriksaan yang akurat dengan risiko terhadap kehamilan yang sangat minimal.
Laboratorium Diagnos sudah memiliki layanan pemeriksaan NIPT sejak tahun 2019, dan saat ini layanan tersebut berubah nama menjadi DNAHope.
Sesuai dengan arti dari kata “Hope” yaitu harapan, maka Laboratorium Diagnos berusaha memberikan dan mewujudkan harapan bagi calon orang tua untuk memiliki keturunan yang sehat melalui pemeriksaan genetik DNAHope dengan cara yang mudah, akurat dengan risiko yang sangat minimal terhadap kehamilan.