Rentan Dehidrasi, Ketahui Rumus Penuhi Cairan Tubuh Selama Ibadah Puasa
Selama berpuasa, umat muslim dilarang untuk makan dan minum sejak terbit dan terbenamnya matahari. Maka rentan alami dehidrasi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama menjalani ibadah puasa, ternyata ada satu masalah yang kerap kali muncul yaitu dehidrasi.
Hal ini wajar, karena selama berpuasa, asupan cairan berkurang.
Umat muslim dilarang untuk makan dan minum sejak terbit dan terbenamnya matahari.
Baca juga: Empat Gejala Umum Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai
Menurut Menurut Ahli Kesehatan dr. Gia Pratama, ada tiga tanda yang muncul saat seseorang mengalami dehidrasi.
"Dehidrasi, kita kekurangan minum. Nah teman-teman tahu ciri pertama dehidrasi ringan itu apa? Sakit kepala," ungkapnya dalam acara konferensi pers “#JanganBerhenti Sedia Kebaikan Bersama Betadine” di Jakarta, Rabu (22/3/2023).
Ia menganjurkan saat berbuka puasa, hal yang dilakukan pertama adalah mengonsumsi cairan yang cukup.
"Jadi kalau sakit kepala coba minum pas buka, maka akan hilang," katanya lagi.
Tanda kedua dari dehidrasi adalah tekanan rendah.
Kemudian yang ketiga adalah munculnya masalah pencernaan seperti sembelit.
Tiga masalah di atas merupakan tanda jika tubuh sedang kekurangan cairan.
Jadi kebutuhan cairan tetap harus dipenuhi.
Lantas bagaimana memenuhi kebutuhan cairan saat berpuasa?
"Ya dipenuhi saat berbuka dan sahur. Kebutuhannya? 40 cc per kilogram berat badan perhari," papar dr Gia lagi.
Misalnya berat badan 60 kilogram, maka dikalikan 40 cc, maka kebutuhan cairan yang dibutuhkna tubuh adalah 2400 cc.
"Jadi harus dicicil dalam 24 jam. Bagi dua berbuka dan sahur," pungkasnya.