Tidak Semua Suplemen Probiotik Aman dan Cocok Dikonsumsi Semua Usia
Probiotik diartikan sebagai bakteri hidup yang jika diberikan dalam dosis yang cukup dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascapandemi masyarakat Indonesia dituntut untuk kembali ke gaya hidup modern yang serba cepat.
Meski segalanya menjadi semakin praktis, gaya hidup modern ini juga menyebabkan kita kembali terpapar polusi, kembali memilih pola makan yang kurang sehat, melakukan praktik kebersihan yang berlebihan, serta menghadapi tingkat stres yang semakin tinggi.
Hal-hal tersebut menyebabkan peningkatan jumlah bakteri jahat serta sebaliknya, penurunan jumlah bakteri baik di tubuh kita.
Padahal, fungsi bakteri baik sangat penting untuk menjaga imunitas, mendorong produksi antibodi, melawan toxin, alergen, dan mikroorganisme berbahaya, hingga merawat kesehatan pencernaan.
Baca juga: BPOM Dorong Penelitian tentang Strain Probiotik Baru
“Konsumsi suplemen probiotik yang tepat bisa membantu meningkatkan jumlah bakteri baik di tubuh kita, tapi bukan berarti semua yang berlabel ‘probiotik’ sama manfaatnya," kata Reisa Broto Asmoro, selaku Brand Ambassador Interlac saat Talkshow : Memilih Suplemen Prebiotik yang Tepat untuk Seluruh Keluarga di Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Menurut definisi WHO, probiotik diartikan sebagai bakteri hidup yang jika diberikan dalam dosis yang cukup dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
WHO menetapkan bahwa masing-masing jenis atau strain bakteri mempunyai manfaat dan keamanan yang berbeda-beda juga.
Sebagai contoh, meski sama-sama berasal dari genus Lactobacillus, Lactobacillus reuteri dan Lactobacillus acidophillus ternyata sangat berbeda baik dari sisi manfaat, dosis, hingga tingkat keamanannya.
“Suplemen probiotik yang tepat dapat menunjang kesehatan sejak sebelum lahir sampai lanjut usia. Apa lagi di 1000 hari pertama anak, yang dimulai sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Ini adalah periode penting yang akan mempengaruhi kesehatan anak sepanjang hayatnya.” terang Reisa.
Ditambahkan, mengonsumsi suplemen probiotik juga bermanfaat untuk bayi yang lahir dengan metode caesar.
"Bayi yang lahir tanpa melalui persalinan per vaginam melewatkan proses transfer bakteri baik dari ibu. Hal ini dapat diperbaiki dengan pemberian suplemen probiotik yang tepat,” katanya.
Tapi Reisa mengatakan, tidak semua suplemen probiotik aman dan cocok untuk dikonsumsi semua usia sehingga masyarakat perlu kritis dan memahami suplemen probiotik apa yang tepat untuk mereka konsumsi.
“Salah satu tanda suplemen probiotik yang tepat adalah jika suplemen probiotik tersebut teruji klinis dan aman dikonsumsi segala usia, mulai dari bayi yang baru hahir hingga lansia,” katanya.